nusabali

Kelompok Nelayan Wanasari Hasilkan Kepiting Bakau Berkualitas

Sistem ‘Apartemen Kepiting’ Lebih Menjanjikan

  • www.nusabali.com-kelompok-nelayan-wanasari-hasilkan-kepiting-bakau-berkualitas

MANGUPURA, NusaBali - Inovasi budidaya kepiting yang diterapkan Kelompok Nelayan Wanasari, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, menunjukkan hasil yang menjanjikan. Ketua Kelompok Nelayan Wanasari, Made Sumasa, mengembangkan budidaya kepiting melalui sistem kotak atau crab house, yang dikenal juga sebagai ‘apartemen kepiting’. Inovasi ini mengubah metode budidaya yang sebelumnya menggunakan sistem keramba tancap sejak tahun 2009.

Made Sumasa mengungkapkan, metode budidaya kepiting di hutan bakau dengan sistem keramba tancap sebenarnya cukup berhasil, namun menemui kendala saat panen. Oleh karena itu, sistem ‘apartemen kepiting’ diperkenalkan pada akhir 2023 dengan bantuan dari pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Perikanan. “Kami kesulitan mengetahui jumlah kepiting yang mati atau hilang karena kendala saat panen dan pengawasan,” ujarnya dikonfirmasi, Minggu (7/7).

Pria asli Banjar Tuban Griya, Kelurahan Tuban itu mengatakan, sistem apartemen kepiting ini lebih representatif karena mudah dikontrol, baik dalam hal pemberian pakan maupun manajemen air. Dengan manajemen yang lebih baik, pihaknya bisa memastikan kepiting mendapatkan pakan yang sesuai dengan seleranya, sehingga pertumbuhannya lebih optimal. Dia menambahkan bahwa sistem ini juga lebih mudah dalam hal pemantauan dan panen, mengurangi risiko yang ada pada sistem keramba tancap sebelumnya.

Masih menurut Made Sumasa, pada akhir 2023 sebanyak enam deret atau 576 boks ‘apartemen kepiting’ telah dibangun dan mulai digunakan. Panen pertama pada Maret 2024 menghasilkan 340 ekor kepiting dari 500 ekor yang ditebar. Kepiting-kepiting ini dijual dengan harga Rp 260 ribu per kilogram untuk ukuran 320 gram ke atas. Hasil penjualan ini menunjukkan potensi ekonomi yang menjanjikan dari budidaya kepiting dengan sistem ini.

“Kami menjual kepiting hasil panen ke kafe-kafe di Kampung Kepiting. Kepiting ini memiliki kualitas yang lebih baik karena mendapatkan perawatan khusus, termasuk manajemen air yang baik dan pakan berkualitas,” kata pria yang memiliki nama beken Kakek Lana ini.

Dengan inovasi dan dukungan yang terus berkembang, sistem ‘apartemen kepiting’ yang diterapkan oleh Kelompok Nelayan Wanasari berpotensi menjadi model budidaya kepiting yang efisien dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan di Tuban. “Kami juga mengembangkan wisata edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya budidaya kepiting dan konservasi mangrove,” ucap Made Sumasa. 7 ol3

Komentar