SSA Jadi Contoh Ubah Sampah Organik Menjadi Sayuran di Pekarangan Rumah
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng memanfaatkan lahan tidur di tengah Kota Singaraja untuk program Singaraja Smart Agrocity (SSA). Program ini mengelola sampah organik menjadi pupuk dan menanam sayuran segar yang dapat dipanen oleh masyarakat. Tujuannya, menjadi contoh bagaimana memulai ketahanan pangan dari pekarangan rumah.
“Di SSA, kami mengelola sampah organik yang dikumpulkan dari kawasan perkotaan,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat, Minggu (7/7) siang. Sampah organik yang dikumpulkan dari jalanan tersebut kemudian dicacah dan difermentasi menjadi pupuk yang digunakan untuk menanam sayuran.
Lahan SSA berlokasi di aset tanah milik Pemkab Buleleng di Jalan Letkol Wisnu, Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Lahan ini ditanami berbagai jenis sayuran yang umum digunakan dalam masakan sehari-hari, seperti sawi, kangkung, pokcay, dan selada. Sayuran ini ditanam dengan menggunakan media tanam polybag dan bedengan.
“Harapan kami, masyarakat dapat mencontoh SSA dan menanam sayuran di pekarangan rumah mereka sendiri. Dengan begitu, mereka dapat memenuhi kebutuhan sayur mereka dan sekaligus mengurangi sampah organik,” ujar Melandrat
Sejak dimulai pada tahun 2022 lalu, SSA saat ini juga menjadi tempat edukasi bagi anak-anak, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA. Anak-anak diajarkan tentang pentingnya pengelolaan sampah organik dan manfaatnya bagi lingkungan. Pihaknya berharap anak-anak ini dapat menjadi agen perubahan di keluarga mereka.
“Mereka dapat mengingatkan orang tua mereka untuk tidak membuang sampah sembarangan. Terutama sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk dan ditanam menjadi sayuran,” lanjut dia.
Sayuran yang ditanam di SSA dipanen secara berkala oleh para peserta program. Hasil panen ini dapat dinikmati oleh mereka sendiri dan keluarga. “Panen adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh para peserta. Mereka senang melihat hasil jerih payah mereka dan dapat menikmati sayur segar yang mereka tanam sendiri,” sambung dia.
SSA merupakan contoh inovasi yang dilakukan oleh DLH Kabupaten Buleleng untuk meningkatkan ketahanan pangan dan menjaga kelestarian lingkungan. Program ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memanfaatkan sampah organik secara bijak.7 mzk
Komentar