Sejumlah SD di Bangli Krisis Siswa Baru
Krisis Siswa Baru
Sekolah Dasar (SD)
Penerimaan Perserta Didik Baru (PPDB)
SDN 5 Lembean
Disdikpora Bangli
BANGLI, NusaBali - Sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bangli mengalami krisis siswa baru. Hal ini tampak dari hasil pelaksanaan Penerimaan Perserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran (2024-2025).
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli ada SD yang hanya mendapatkan 5 siswa baru. Hal tersebut diungkapkan Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Bangli Ida Bagus Maha Arta pada Minggu (7/7).
IB Maha Arta mengatakan SD di Bangli 163 sekolah. Tidak dipungkiri dari jumlah sekolah tersebut ada beberapa SD yang mendapatkan siswa baru dengan jumlah sangat minim. "Kondisi ini terutama dialami sekolah dasar yang ada di desa-desa. Sedangkan SD di kota sebenarnya hampir merata," jelasnya.
Dijelaskan, salah satu faktor penyebab sekolah minim mendapatkan siswa baru, karena penerapan sistem zonasi. Bagi sekolah yang cakupan wilayah tidak luas dan jumlah penduduknya kecil, sangat berpeluang sekolah di wilayah tersebut minim siswa baru. Contohnya, SDN 2 Jehem, Kecamatan Tembuku dan SDN 5 Lembean, Kecamatan Kintamani, dan SDN 4 Sulahan, Kecamatan Susut hanya mendapatkan 5 orang siswa baru.
Selain itu, penyebab lain dimungkinkan karena periode tahun ini angka kelahiran untuk masuk jenjang sekolah dasar tidak begitu tinggi.
Terkait regrouping bagi sekolah yang jumlah siswa minim, IB Maha Arta menegaskan untuk melakukan regrouping harus ada usulan dari masyarakat. Jika tidak ada usulan maka dinas tidak bisa serta merta bisa melakukan regrouping.
Menurutnya, tidak ada batasan minimal yang mengatur jumlah siswa dalam satu kelas. Meski jumlah siswa dalam satu kelas semisal 3 orang, untuk proses pembelajaran akan tetap berlangsung. "Tidak ada pembatasan minimal untuk jumlah siswa untuk satu kelas sedangkan untuk batas maksimal jumlah siswa diatur sebanyak 32 samapi 35 siswa,” ujarnya.7esa
Komentar