7 SMP Negeri di Jembrana Tambah Kuota
Sebanyak 7 SMPN yang kelebihan siswa baru adalah SMPN 1 Negara, SMPN 2 Negara, SMPN 3 Negara, SMPN 4 Negara, SMPN 5 Negara, SMPN 2 Mendoyo, dan SMPN 3 Mendoyo.
NEGARA, NusaBali
Sebanyak 7 dari 18 SMP negeri (SMPN) di Kabupaten Jembrana terdata mengalami kelebihan siswa baru dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun pelajaran 2024/2025. Untuk menangani kelebihan itu, sekolah diizinkan menambah kuota atau daya tampung per rombongan belajar (rombel) sesuai standar pelayanan minimal (SPM).
Hasil PPDB jalur zonasi SMP di Jembrana diumumkan, Senin (8/7). Secara umum, ada kelebihan siswa di 7 SMPN dari jumlah kuota yang sebelumya diseragamkan mengacu standar pendidikan nasional (SNP), yakni 32 siswa per rombel. Adapun 7 SMPN yang kelebihan siswa baru itu, adalah SMPN 1 Negara, SMPN 2 Negara, SMPN 3 Negara, SMPN 4 Negara, SMPN 5 Negara, SMPN 2 Mendoyo, dan SMPN 3 Mendoyo.
“Secara umum ada tujuh SMP negeri yang kelebihan siswa. Itu dari pendataan terakhir. Tapi untuk jumlah realnya, kita masih menunggu pendaftaran ulang (registrasi) di masing-masing sekolah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra saat dikonfirmasi, Senin kemarin.
Terhadap kelebihan siswa itu, Anom akan memohon kepada Bupati untuk menerapkan SPM di 7 SMPN tersebut. Sesuai SPM itu, jumlah isian rombel akan ditambah menjadi 36 siswa per rombel. “Dengan pemberlakuan SPM, hampir tercover seluruhnya. Kita juga sudah pastikan sanpras (sarana dan prasarana) meja dan kursi sudah memadai,” ucapnya.
Dari pemetaan sementara ini, Anom menyatakan ada kemungkinan SMPN mengalami kelebihan siswa meskipun sudah menerapkan isian 36 murid per rombel. Terkait kemungkinan itu, pihaknya menyiapkan skenario untuk menambah isian beberapa rombel menjadi 38 siswa per rombel. “Kemunginan itu bisa terjadi di SMPN 2 Negara. Nanti yang 38 siswa (per rombel) itu hanya diberlakukan di beberapa rombel,” kata Anom.
Anom menegaskan, sejumlah upaya itu disiapkan untuk memastikan tidak sampai ada siswa yang tidak mendapat sekolah. Kelebihan siswa di beberapa SMPN itu pun diketahui karena jumlah siswa baru yang terlalu banyak di wilayah setempat. Untuk itu, ketika masih ada opsi-opsi di sekolah setempat, diupayakan optimalisasi sehingga siswa bersangkutan masih bisa bersekolah di sekolah terdekat.
Namun dari pihak sekolah juga diinstruksikan tetap harus memperhatikan ketersedian sanpras, sehingga anak-anak didik tetap dapat belajar dengan aman dan nyaman. “Sampai saat ini belum ada penambahan kelas. Dari awal juga sudah kami tekankan jangan sampai membuka kelas baru, dan tetap harus memperhatikan ketersedian sanpras meja dan kursi,” tandas Anom. 7 ode
Komentar