Berkunjung ke Rumah Dadong Gadung, ‘Ahli Mata Sepenan’ di Banjar Sekartaji, Desa Sesandan, Tabanan
Ilmu Warisan Mertua, Hanya Hitungan Detik Sepenan Sembuh
Alat yang digunakan untuk sembuhkan sepenan itu bermodal kapas dan salep yang dibeli di apotik, begitu ada pasien dengan sigap Dadong Gadung menanganinya
TABANAN, NusaBali
Usia senja bukan berarti berhenti beraktivitas, tapi justru bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Hal inilah yang dilakoni Ni Wayan Gadung,75, atau biasa disapa Dadong Gadung yang memiliki keahlian unik menyembuhkan sepenan (kelilipan atau mata kemasukan benda-benda tertentu). Menariknya pasien Dadong Gadung tak hanya warga desa saja, melainkan sudah memiliki pasien antarkabupaten dan kota. Bahkan keahlian ini bisa disebut satu-satunya ada di Tabanan.
Ditemui di rumahnya Banjar Sekartaji, Desa Sesandan, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Selasa (9/7) pagi, Dadong Gadung menyapa ramah NusaBali yang berkunjung. Di usia senjanya, dia tampak masih beraktivitas seperti biasa di rumah. Namun karena faktor usia, kini pada bagian kakinya mengalami pengapuran tulang, kedua kakinya pun berbentuk huruf O. Akan tetapi fisik dan ingatannya masih kuat, dia terlihat cukup lincah beraktifitas. Mulai memasak hingga membeli keperluan rumah tangga di banjarnya dia lakoni sendiri.
Dadong Gadung kini hidup bersama putranya I Ketut Mahendra. Sebab dua putrinya masing-masing Ni Wayan Adiratni dan Ni Nyoman Padmini telah menikah ke luar.
Kesehariannya memang di rumah saja, biasanya jika usianya masih siteng (kuat), dia sering ke sawah menggarap lahannya. Mengenai keahlian unik menyembuhkan sepenan, ternyata dia dapatkan warisan dari ibu mertuanya. Semenjak mertuanya meninggal keahlian itu sudah dikuasai Dadong Gadung dengan belajar secara otodidak. "Ada sudah 20 tahun saya bisa sembuhkan sepenan ini," ujarnya. Disebutkan alat yang digunakan untuk sembuhkan sepenan itu bermodal kapas dan salep yang dibeli di apotik. Begitu ada pasien maka dengan sigap dia langsung menghilangkan sepenan tersebut.
"Tak butuh waktu lama, palingan hanya 10 detik, benda yang mengganjal di area mata bisa didapat," katanya didampingi salah satu warga yang kebetulan berada di rumah Dadong Gadung, Selasa kemarin.
Dadong Gadung ditemui di rumahnya, Selasa (9/7). –DESAK SUMBERWATI
Dia mengaku keahlian ini tak hanya dimanfaatkan oleh warga lokal saja. Bahkan ada juga pasien dari luar Tabanan, seperti Jembrana, Buleleng, Kintamani (Bangli) hingga Jimbaran (Badung). "Pernah ada sampai bernanah matanya dibawa ke sini. Terus benda yang mengganjal di mata itu saya dapatkan. Mungkin informasi ini dari mulut ke mulut dan menyebar," katanya.
Menurut Dadong Gadung, dari pasien yang sudah datang ke rumahnya paling banyak kena masalah matanya sepenan undur-undur, duri lemo, pasir, hingga rumput. "Sehari orang yang datang ke rumah tidak menentu. Bisa ada sampai 5 orang, dan kadang juga tidak ada. Kadang juga ada yang datang di tengah malam karena menderita sepenan," beber Dadong Gadung.
Sementara mengenai biaya, Dadong Gadung tak mematok. Pasien bisa membayar seikhlasnya saja. "Saya tidak mematok, karena itu tidak baik. Intinya saya senang membantu orang," kata Dadong Gadung yang sudah ditinggal meninggal suaminya tahun 2008 silam.
Kebetulan kemarin saat NusaBali berkunjung ke rumahnya, Dadong Gadung sedang menangani pasien yang sepenan. Seperti yang disebutkan Dadong Gadung tak perlu berlama-lama mata orang yang kemasukan benda tersebut bisa disembuhkan. Dari pantauan begitu pasien datang Dadong Gadung segera mengambil kapas kemudian mata pasiennya itu dibuka dan bagian kelopak mata dilipat ke atas. Begitu benda yang mengganjal di mata dilihat langsung diusap menggunakan kapas. Usai itu mata pasien langsung diberikan sejenis salep. Salah satu warga yang diobati kemarin, yakni I Ketut Murdana warga desa setempat. Dia sendiri sepenan saat sedang mencari buah pepaya. "Karena susah cari sendiri saya bawa ke mbah supaya lebih cepat," katanya. Menurutnya, saat benda yang mengganjal di matanya dicari agak sedikit sakit, begitu didapat matanya yang kesakitan langsung lega alias sembuh. 7 des
Komentar