Maju Cawali Bandung, Nurul Arifin Dikenalkan ke Mendagri
Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) menemui Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.
JAKARTA, NusaBali
KPPG mengenalkan politisi-politisi perempuan Golkar yang siap bertarung di Pilkada 2018 dan Pileg 2019. "Golkar akan buat kegiatan workshop, panita Golkar se-Indonesia undang Kemendagri dan beberapa Kementerian lain, saya siap hadir. Ini menyambut baik sebagaimana Undang-Undang Pemilu kemarin memberikan peran 30 persen kepengurusan calon perempuan, mudah-mudahan masing-masing partai bisa tempatkan kader wanita yang bisa menang di masing-masing dapilnya," ujar Tjahjo saat menyambut KPPG di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara No 7, Jakarta Pusat, Rabu (9/8).
Sementara itu, Ketua KPPG Ulla Nurachwati mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan calon politisi wanita Golkar untuk bertarung di Pilkada 2018 dan Pileg 2019. Partai Golkar menurutnya akan mencalonkan Nurul Arifin untuk pemilihan Wali Kota Bandung di Pilkada 2018.
"Kami ke depan ada dua yang harus dipersiapkan, pertama untuk Pilkada serentak 2018 ini ada Nurul untuk jadi calon wali kota Bandung," katanya. Partai Golkar juga sedang menyiapkan 176 orang calon legislatif wanita dari setiap daerah pemilihan. Hal ini agar 30 persen dari 560 kursi di DPR RI diisi oleh anggota legislatif wanita.
"Di 2019, caleg kalau 30 persen dari 560 kursi kami siapkan 176 orang untuk duduk di dapil masing-masing. Kami sedang inventarisir siapa-siapa mereka sehingga gerakan dan kontribusinya tidak kecewakan masyarakat.
"Di DPR untuk legislatif, kursi ada 17 orang, kita targetkan harus meningkat, undang-undang pemilihan yang sudah dibahas, tinggal kita KPP minimal bisa mencapai di atas 2014, 30 persen bisa terwujud," tambahnya dilansir detik.com. Sementara itu Nurul Arifin menyatakan siap maju ke pemilihan wali kota Bandung. Menurutnya Bandung belum pernah memiliki wali kota perempuan.
"Saya siap karena lihat satu peluang kan belum ada sejarah walkot Bandung perempuan. Sebetulnya konsesi saya tidak ingin jadi pemimpin Bandung tapi mau jadi Ibu Kota Bandung supaya beda dengan para pria sebelumnya dan igin teruskan yang telah diwujudkan Ridwan Kamil, ingin buat pembangunan lebih menyebar dan ingin bangun dari pinggiran," katanya. *
Komentar