nusabali

DPP Gerindra Akui Incar Posisi Cawagub Bali

Rekomendasi Pilgub Bali Masih Digodok

  • www.nusabali.com-dpp-gerindra-akui-incar-posisi-cawagub-bali

JAKARTA, NusaBali - Partai Gerindra mengincar posisi calon wakil gubernur (Cawagub) Bali dalam Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Bali, 27 November 2024 mendatang.

Oleh karena itu, Gerindra mengajukan Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya (De Gadjah) sebagai calon wakil gubernur (Cawagub). Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra, Habiburokhman.

"Setahu saya, De Gadjah akan dimajukan menjadi Cawagub, karena kami tidak punya cukup kursi di sana," ujar Habiburokhman usai Anugerah Jurnalistik IV dan Pembukaan Pameran Foto Warna Warni Parlemen 2024 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7). Namun, politisi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini tidak merinci kapan rekomendasi untuk Pilgub Bali akan turun dan akan dipasangkan dengan siapa De Gadjah nantinya. 

"Kita lihat nanti. Rekomendasi turun sebelum pendaftaran," ucap Habiburokhman singkat. Dari hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 lalu, Partai Gerindra sukses rebut 10 kursi dari 55 kursi DPRD Provinsi Bali atau sebanyak 18,18%. DPRD Bali sendiri masih dikuasai PDIP dari hasil Pileg 2024 dengan raihan kursi sebanyak 32 atau 58,18 persen. Sementara parpol lainnya yang memperoleh kursi di DPRD Bali, yakni Golkar 7 kursi (12,73%), Demokrat 3 kursi (5,45%), NasDem memperoleh 2 kursi (3,64%) dan PSI meraih 1 kursi (1,82%). Dengan hasil ini, hanya PDIP yang bisa mengusung pasangan calon (Paslon) secara mandiri tanpa berkoalisi di Pilgub Bali 2024. 

Sedangkan partai lainnya, harus berkoalisi untuk mendapatkan minimal syarat bisa mengusungan pasangan calon, yakni sebanyak 20,00 kursi di DPRD Bali hasil Pileg 2024. Parpol-parpol peraih kursi di DPRD Bali selain PDIP, saat ini telah menjajaki Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Bali. Dalam sebuah kesepakatan sebelumnya KIM Plus ini telah menelorkan paket Ida Bagus Dharmawijaya Mantra-Made Muliawan Arya alias De Gadjah. Namun hingga kini, paket tersebut tampaknya masih belum final atau mendapatkan rekomendasi dari DPP masing-masing parpol anggota KIM Plus.

Sementara dalam kesempatan tersebut, Habiburokhman juga memberikan apresiasi atas pertemuan Ketum PSI Kaesang Pangarep dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan jajarannya, Senin (8/7). Menurut Habiburokhman, pertemuan tersebut sangat bagus sekali dan menunjukan semangat persatuan. Plus mematahkan berbagai pendapat, jika PSI tidak mungkin bertemu dengan PKS mengingat posisi Ketum PSI saat ini dipegang oleh anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sementara PKS selalu mengkritisi pemerintahan Jokowi. "Saya sangat mengapresiasi kedua belah pihak. Banyak orang bicara PKS dan PSI tidak bisa bertemu. Ini bisa bertemu," kata Habiburokhman.

Habiburokhman menilai, selama ini PKS dan PSI tidak bertemu lantaran ada miss komunikasi. "Tadinya tegang karena miss komunikasi, tapi ini bisa bertemu. Itulah potret politisi Indonesia, yang kami ini bisa berkonflik sesaat, bisa beda pendapat, kemudian ada semangat yang sama untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, kita bisa bertemu kembali. Bisa saling akrab. Itu yang paling penting dari pertemuan tersebut," papar Habiburokhman.

Dengan pertemuan itu, semakin santer muncul pasangan Anies Baswedan-Kaesang Pangerap sebagai cagub dan cawagub DKI Jakarta. Disinggung mengenai itu, apakah Partai Gerindra juga akan mendorong pasangan itu menjadi cagub dan cawagub, Habiburokhman menegaskan, pihaknya masih menunggu pula. "Terkait pilgub, apakah nanti didorong Anies dan Kaesang atau seperti apa, kami menunggu saja. Kami juga dalam proses mencari suatu yang tepat untuk cagub dan cawagub DKI Jakarta. Kami tidak cukup kuota untuk maju sendiri. Oleh karena itu, kami akan terus membicarakan berbagai skema dan berbagai kemungkinan dengan parpol lain, terutama dengan teman-teman KIM (Koalisi Indonesia Maju)," jelas Habiburokhman. 7 k22

Komentar