Kemenag Gelar Pelatihan Guru Agama Hindu
AMLAPURA, NusaBali - Kantor Kementerian Agama Karangasem mengadakan pelatihan dikemas dalam bentuk workshop untuk 40 guru Agama Hindu, se-Kecamatan Karangasem atau berasal dari 8 gugus. Tiap gugus hanya mengundang 5 guru dari 67 SD.
"Kami beri pelatihan untuk 40 guru Agama Hindu, agar lebih berkualitas lebih cerdas, jujur dan rajin bekerja, di dalam mengajar," jelas Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem I Wayan Serinada, kepada segenap guru Agama Hindu di Aula SDN 5 Subagan, Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Rabu (10/7).
I Wayan Serinada memaparkan, dirinya tidak memerlukan guru yang pintar, yang diperlukan adalah guru berkarakter, cerdas, rajin, inovatif dan jujur. Sebab, guru pintar banyak, tetapi guru yang cerdas dan berperilaku sebagai pendidik dan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai cita-cita bangsa Indonesia, tidak banyak.
Kata dia, cita-cita luhur bangsa Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai amanat yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Dia menegaskan, mencerdaskan kehidupan bangsa adalah proses terencana dan terpadu dalam berbagai bidang kehidupan.
Ketua KKG (Kelompok Kerja Guru) Agama Hindu Karangasem Ida Ayu Putu Suci Lestari mengatakan, sebanyak 5 guru yang ikut workshop tiap gugus, nantinya hasil workshop agar diimbaskan ke sekolah-sekolah di internal gugus masing-masing. "Kami hanya mengundang 40 guru, se-Kecamatan Karangasem berasal dari 67 SD Negeri, makanya yang ikut workshop, agar mengimbaskan ke guru Agama Hindu lainnya di internal gugus itu," jelas Kasek SDN 2 Tumbu, Kecamatan Karangasem.
Dalam workshop itu, Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kecamatan Karangasem I Ketut Latri memberikan materi pembelajaran inovatif, sedangkan I Ketut Sandiyasa memberikan materi pembelajaran berdiperensiasi, I Wayan Putra memberikan materi penerapan assessment dalam pembelajaran, dan I Made Sudarma memberikan materi penggunaan canva (salah satu aplikasi untuk media pembelajaran) dalam proses pembelajaran.
I Wayan Putra yang juga Kasek SDN 6 Karangasem memaparkan, teknik memberikan assessment pembelajaran untuk kelas I dan kelas II, dengan membuat konten pembelajaran. ‘’Caranya dengan memberikan materi tentang cerita Ramayana dan Mahabharata. Kelihatan agak sulit, tetapi setelah dijabarkan dalam bentuk cerita, anak-anak akan lebih semangat mendengarkannya," katanya.
Sebagai timbal baliknya, siswa yang kreatif menyimak cerita itu, diberikan pertanyaan, tokoh-tokoh yang ada di pewayangan itu, serta sifat-sifat yang bisa diteladani. "Makanya ajak anak-anak bercerita, dan anak-anak agar mampu menyebutkan 5 tokoh dalam cerita itu. Memahami cerita itu, tidak perlu membaca, hanya perlu mendengar ceritanya saja," tambahnya.7k16
1
Komentar