Pj Bupati Buka Gebyar Stunting di Dawan Kelod
SEMARAPURA, NusaBali - Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika membuka gebyar stunting di Balai Banjar Tengah, Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu (10/7).
Gebyar stunting dalam rangka menyelaraskan kualitas pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di tingkat Kabupaten Klungkung dengan keluaran (output) dan manfaat (outcome) yang jelas dan terukur. Jendrika mengatakan, prevalensi kasus stunting di Kabupaten Klungkung mencapai 19,40% di tahun 2021, tahun 2022 turun menjadi 7,7%, dan tahun 2023 turun menjadi 4,9%.
“Pencapaian tersebut sudah lebih rendah dari pencapaian target pemerintah di tahun 2024, di mana prevalensi stunting ditargetkan 14%,” ujar Jendrika. Dia mengingatkan masalah stunting di Kabupaten Klungkung masih perlu mendapatkan perhatian. Sebab, masih ada permasalahan terhadap kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, yang dapat berdampak serius pada perkembangan janin. Jendrika juga berharap ke depannya kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan oleh Pemkab Klungkung, tetapi dilaksanakan juga oleh pemerintah desa yang dapat bekerja sama dengan prevalensi stunting di Kabupaten Klungkung.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Sarles Brabar, mengakui Kabupaten Klungkung telah menunjukkan kinerja sangat baik dalam penurunan stunting dari 19,4% (2021) kemudian 7,7% (2022) dan 4,9% (2023). Di tahun 2023 Kabupaten Klungkung menduduki tingkat pertama dengan prevalensi stunting terendah di Provinsi Bali. Namun, tidak boleh lengah, jangan sampai di Tahun 2025 ada melahirkan anak stunting. Pemerintah daerah dan lintas sektor terkait harus mampu memprioritaskan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran berisiko stunting.
Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Klungkung, I Wayan Suteja, mengatakan gebyar stunting diikuti 200 peserta dari OPD, camat dan lurah se-Kabupaten Klungkung, kepala UPTD Puskesmas, perbekel, bendesa, dan kader Posyandu. Kegiatan diawali dengan bimtek cooking class kepada kader Posyandu dan praktik membuat olahan makanan stunting di SMK PGRI Klungkung. Gebyar stunting diisi dengan penyerahan bantuan kepada balita stunting/bayi kurang gizi, demo cooking class, dan sosialisasi tentang makanan untuk anak stunting. 7 wan
1
Komentar