Penuhi Kebutuhan Air Bersih di Badung Selatan
Perumda Tambah Pipa Distibusi Melalui Laut
Sistribusi air dari IPA Estuari saat ini mencapai 750 liter per detik. Dengan proyek ini kapasitas pengolahan akan diupgrade menjadi 1.000 liter per detik.
MANGUPURA, NusaBali
Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Badung Selatan, Perumda Air Minum Tirta Mangutama bakal menambah pemasangan pipa distribusi melalui laut. Rencana ini muncul sebagai respons terhadap pesatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan pariwisata di kawasan tersebut, yang telah menyebabkan peningkatan permintaan air. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas distribusi air dari IPA Estuari yang saat ini masih terbatas.
Direktur Utama Perumda Tirta Mangutama Wayan Suyasa, mengatakan rencana ini telah dibahas pada saat Market Sounding Pipa Bawah Laut dan Optimalisasi Jaringan Distribusi Perpipaan di Tanjung Benoa pada Rabu (10/7) siang. Pada sosialisasi tersebut, hadir berbagai pihak termasuk masyarakat, vendor, kontraktor perumahan, hotel, serta aparatur pemerintah.
“Kegiatan sosialisasi atau market sounding yang kami lakukan bertujuan untuk melihat respons pasar terhadap investasi ini,” ujar Suyasa, Kamis (11/7) siang.
Rencana menambah pemasangan pipa melalui jalur laut, lanjut Suyasa, merupakan bentuk investasi yang melibatkan sektor swasta, termasuk biaya dan Feasibility Study (Studi Kelayakan). Jika FS tersebut menunjukkan hasil yang layak, maka proyek akan segera dilanjutkan. Saat ini, IPA Estuari memiliki empat pipa yang digunakan untuk mendistribusikan hasil olahan air. Dengan adanya peningkatan kapasitas, sehingga dibutuhkan tambahan pipa distribusi.
“Pemasangan pipa di bawah laut ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Perumda. Pertimbangan pemasangan pia melalui laut diambil untuk menghindari gangguan lalu lintas yang akan terjadi jika pipa dipasang melalui darat,” jelas Suyasa.
Proyek ini ditargetkan selesai pada Desember 2024, jika semua berjalan lancar, dengan dimulainya pengerjaan pada awal September 2024. Biaya yang dikeluarkan diperkirakan mencapai Rp 100 miliar.
Dikatakan Suyasa, distribusi air dari IPA Estuari saat ini mencapai 750 liter per detik. Namun belum optimal karena keterbatasan perpipaan. Dengan proyek ini kapasitas pengolahan akan diupgrade menjadi 1.000 liter per detik dengan panjang pipa kurang lebih 2-3 kilometer. Jika FS sudah layak, maka pihaknya akan mengurus perizinan yang diperlukan, sehingga pengerjaannya nanti dapat simultan dilakukan. Suyasa juga menyebutkan telah mengajukan permohonan perizinan pengambilan air baku dari Tukad Mati dengan debit sekitar 300 liter per detik, namun izin masih dalam proses.
Selanjutnya, pemasangan pipa tambahan ini akan membagi aliran air ke wilayah barat dan timur, dengan harapan pelayanan air bersih di Badung selatan dapat lebih optimal. “Harga konsumsi air tidak akan berubah, tetap rata-rata Rp 8.000 per meter kubik, dengan beban berlangganan sebesar Rp 13.000 per bulan,” kata Suyasa. 7 ol3
Komentar