Pengerjaan Pasar Negara Ditambah 45 Hari
Rekanan juga diberikan tambahan dana Rp 4 miliar dari nilai kontrak awal Rp 114 miliar menjadi Rp 118 miliar.
NEGARA, NusaBali
Proyek revitalisasi Pasar Umum Negara (PUN), Jembrana, yang awalnya ditarget rampung pada pertengahan bulan Juli tahun 2024 ini diundur selama sebulan lebih. Pihak rekanan diberi tambahan waktu pengerjaan selama 45 hari terkait adanya tambahan sejumlah item pekerjaan.
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, Jumat (12/7), tambahan beberapa item pengerjaan, itu di antaranya penataan seputaran areal sungai di areal pasar, tambahan pengaspalan jalan melingkar di areal pasar serta pendestrian di sisi selatan dan barat pasar.
Dengan tambahan waktu 45 hari, batas waktu pembangunan diperpanjang dari awalnya pada 17 Juli 2024 menjadi 31 Agustus 2024. Selain tambahan waktu, rekanan juga diberikan tambahan dana Rp 4 miliar dari nilai kontrak awal Rp 114 miliar menjadi Rp 118 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Sudiarta saat dikonfirmasi Jumat (12/7), membenarkan adanya tambahan waktu pengerjaan PUN itu. Waktu pengerjaan ditambah selama 45 hari karena ada tambahan beberapa pengerjaan. "Karena ada tambahan pengerjaan diberikan tambahan waktu," ujarnya.
Dari pengamatan beberapa waktu lalu, kata Sudiarta, progres pembangunan PUN digarap PT Adhi Persada Gedung (APG) itu sudah berjalan lancar. Untuk bangunan gedung utama pasar sudah hampir rampung. "Yang jelas waktu pelaksanaannya ditambah 45 hari. Tenggat waktunya sampai akhir bulan Agustus nanti," ucap Sudiarta.
Seperti diketahui, proyek revitalisasi PUN yang didanai Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini mulai digarap pada bulan September 2023 lalu. Dalam revitaliasi tersebut, bangunan pasar dibuat bertingkat dua lantai dan disediakan areal parkir yang cukup luas.
Selama proyek berlangsung, para pedagang direlokasi di dua tempat, yakni di areal parkir belakang Kantor Bupati Jembrana dan di Pasar Ijo Gading. Para pedagang yang mendapatkan relokasi di areal parkir Kantor Pemkab Jembrana pun berharap bisa segera kembali ke PUN.
Mengingat selama menempati pasar relokasi, mereka pun dihadapkan kondisi sepi pembeli. Bahkan hampir sebagain besar pedagang memutuskan berhenti berjualan di pasar relokasi areal parkir belakang Kantor Bupati Jembrana. Mereka memilih pindah berjualan di rumah atau tempat lainnya hingga ikut membuka lapak di Pasar Ijo Gading.7ode
Komentar