nusabali

Penyaluran Kredit Capai Rp 219,54 Triliun

IJK di Bali-Nusa Tenggara Tumbuh 10,69 Persen

  • www.nusabali.com-penyaluran-kredit-capai-rp-21954-triliun

DENPASAR, NusaBali - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menilai kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara pada posisi Mei 2024 tetap resilien dan terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga.

Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu, mengatakan data sektor perbankan Provinsi Bali dan Nusa Tenggara posisi Mei 2024 menunjukkan penyaluran kredit maupun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan yang semakin membaik dari periode sebelumnya. “Penyaluran kredit mencapai Rp 219,54 triliun atau tumbuh 10,69 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,20 persen (yoy),” jelasnya, Jumat (12/7).

Berdasarkan jenis penggunaannya, lanjut Puji Rahayu, sebesar 57,90 persen kredit di wilayah Bali dan Nusa Tenggara disalurkan kepada kredit produktif, yaitu 37,67 persen pada Modal Kerja dan 20,23 persen pada Investasi. Pertumbuhan kredit  didorong peningkatan nominal kredit Investasi yang bertambah sebesar Rp 9,26 triliun atau tumbuh 26,34 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan Mei 2023 yang sempat mengalami kontraksi sebesar -4,00 persen.

“Tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara,” kata Puji Rahayu.

Berdasarkan sektornya, penyaluran kredit didominasi sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha sebesar 42,10 persen dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 25,84 persen. Pertumbuhan kredit disumbangkan peningkatan nominal penyaluran di Sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha yang bertambah sebesar Rp 6,43 triliun, tumbuh 7,47 persen (yoy), serta Sektor Pertambangan dan Penggalian yang bertambah sebesar Rp 4,71 triliun yang tumbuh 76,22 persen (yoy).

Sementara atas dasar kategori debitur, sebesar 44,77 persen kredit di Bali dan Nusa Tenggara disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 8,66 persen yoy.

Menurut Puji Rahayu, ingginya penyaluran kredit perbankan kepada UMKM menunjukkan keberpihakan bank untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit, penghimpunan DPK juga mengalami pertumbuhan positif. 

Penghimpunan DPK mencapai Rp 263,38 triliun atau tumbuh double digit yaitu 16,29 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 16,19 persen (yoy). Kenaikkan DPK ditopang kenaikan nominal Tabungan yang bertambah sebesar Rp 18,75 triliun dan Giro sebesar Rp 10,46 triliun. 7 k17

Komentar