Pj Gubernur Bali Bangga Dukungan untuk PKB

Mahendra Jaya menyampaikan rasa bangga, PKB sebagai pesta seni terbesar mendapat dukungan penuh dari seluruh stakeholder di Bali, sehingga dapat berlangsung sukses. Salah satu indikator kesuksesan yang disampaikannya yakni keberhasilan seniman mengaplikasikan tema dalam setiap sajian menjadikan PKB semakin berbobot dan berkualitas. 

“Dengan tema yang aplikatif, sajian karya seni tidak hanya artistik dan estetik melainkan juga mengandung makna bagi kehidupan. Dalam kaitan ini seni tidak hanya menjadi media tontonan atau kelanggengan melainkan juga sebagai tuntunan,” ujarnya. 

Selain itu, tata kelola PKB 2024 juga sudah lebih baik mulai dari penyiapan tempat yang bersih, indah, dan rapi ditambah jaminan keamanan dan kesehatan sehingga menjadikan pengunjung merasa nyaman dan senang berada di area PKB. 

Hal ini terlihat dengan hampir selalu penuhnya panggung pementasan dihadiri penonton. PKB juga mendukung perputaran roda perekonomian dengan adanya pameran kerajinan dan stand kuliner yang menyita perhatian para pengunjung PKB. 

“Saya memberi apresiasi kepada seluruh seniman, budayawan, pekerja kreatif, dan semua pihak yang telah menyukseskan PKB tahun 2024 ini. Kepada para penggiat seni saya berharap agar terus berkarya, berkreasi, berinovasi, dan memacu prestasi,” tandas Mahendra Jaya. 

Setelah resmi menutup PKB XLVI, Mahendra Jaya sekaligus mengumumkan tema PKB XLVII Tahun 2025 yakni ‘Jagat Kerti Lokahita Samudaya Harmoni Semesta Raya’. 

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha menyampaikan PKB XLVI digelar dengan sejumlah pembaruan dan peningkatan kualitas tata kelola. Adapun total pengunjung PKB XLVI 2024 sebanyak 1.624.328 orang dengan rata-rata kunjungan per hari mencapai 56.011 orang.

“Dari pengunjung yang hadir lebih dari 75 persen adalah generasi milenial yang sangat antusias menonton seni-seni tradisi seperti lomba barong, lomba baleganjur, gong kebyar, dan juga jenis seni lainnya,” kata mantan Rektor ISI Denpasar. 

Namun, di balik cerita bahagia di atas PKB 2024 masih menyisakan sejumlah problematika yaitu sampah dan pengaturan parkir. Meski telah menyampaikan pengumuman yang bertubi-tubi dan penyiapan tong sampah yang ditempatkan di berbagai sudut, ternyata masyarakat masih belum terbiasa mengelola sampahnya sendiri di Taman Budaya. Arya Sugiartha bersyukur dengan adanya relawan yang membantu memunguti sampah-sampah di area PKB. 

Sementara itu kemacetan akibat parkir yang tidak efektif juga masih jadi momok tahunan yang masih harus dicarikan solusinya. 

Selain diisi dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba, acara penutupan PKB XLVI, juga disertai penyerahan penghargaan Parama Bhakti Budaya kepada pihak yang menunjukkan pengabdian luar biasa untuk penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali serta penghargaan Adi Sewaka Nugraha kepada para pengabdi seni. 

Adapun para peraih penghargaan Parama Bhakti Budaya, yakni I Nyoman Wenten, I Nyoman Suadin, dan Guy Phillipe Augier. 

Sementara peraih Adi Sewaka Nugraha yaitu I Gusti Bagus Suarsana, I Nyoman Suarka, Desak Made Suarti Laksmi, I Made Subandi, dan I Made Lamu. 

PKB tahun ini mengangkat tema ‘Jana Kerthi Paramaguna Wikrama, Harkat Martabat Manusia Unggul’. Menampilkan delapan materi pokok meliputi Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni). Sementara event budaya yang dirangkaikan pelaksanaan PKB, yakni penyelenggaraan Bali World Cultural Celebration (Perayaan Budaya Dunia di Bali) dan Jantra Kebudayaan Bali (Pekan Kebudayaan Daerah). Dengan melibatkan sebanyak 13.561 orang seniman. 7 a