nusabali

Nyeri Sendi Usia Muda Efek Kurang Gerak

  • www.nusabali.com-nyeri-sendi-usia-muda-efek-kurang-gerak

AKTIVITAS fisik yang kurang, pola makan buruk, hingga gaya hidup tidak aktif berkontribusi pada timbulnya nyeri sendi di usia muda.

Dokter Residen Pengobatan Fisik dan Rehabilitasi dr Adrian Setiaji mengatakan gaya hidup modern, termasuk kebiasaan duduk lama di depan komputer, memperburuk kesehatan sendi. Pekerja kantoran sering mengalami nyeri sendi akibat posisi duduk yang statis dan penggunaan komputer berlebihan tanpa istirahat cukup serta postur tubuh tidak ergonomis.

"Fenomena ’remaja jompo’ menunjukkan generasi muda makin sering mengalami nyeri sendi, yang biasanya dialami oleh orang dewasa. Aktivitas fisik yang kurang, pola makan buruk, dan gaya hidup tidak aktif berkontribusi pada kondisi ini," kata dr Adrian dilansir dari antaranews,  Selasa (9/7/2024).

Menurut data Kementerian Kesehatan 2018, sebanyak 35 persen masyarakat Indonesia kurang aktivitas fisik. Ini meningkatkan risiko kematian hingga 30 persen dibandingkan dengan yang aktif. WHO mencatat kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab kematian nomor empat di dunia.

Dia juga menjelaskan gejala awal osteoporosis sering tidak terasa hingga terjadi patah tulang. Beberapa tanda awal termasuk nyeri punggung akibat patah tulang vertebra, penurunan tinggi badan, dan postur tubuh yang bungkuk.

Adapun faktor risiko osteoporosis meliputi usia lanjut, kekurangan kalsium dan vitamin D, gaya hidup sedentari, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta riwayat keluarga dengan osteoporosis. Wanita pasca menopause juga memiliki risiko lebih tinggi karena penurunan hormon estrogen.

Untuk mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan sendi, dr Adrian merekomendasikan latihan peregangan sederhana seperti peregangan otot punggung dan kaki, serta olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga. 7

Komentar