Penembakan Saat Pidato Donald Trump
Rapat Umum Jelang Pilpres AS
PENNSYILVANIA, NusaBali - Tembakan muncul saat mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpidato dalam rapat umum dalam rangka Pemilihan Presiden (Pilpres) di Kota Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat pada, Sabtu (13/7) waktu setempat.
Donald Trump langsung menghentikan pidatonya serta meninggalkan panggung dalam keadaan telinganya berdarah, demikian laporan media setempat pada, Minggu (14/7).
Pidato Trump di hadapan para pendukungnya di Kota Butler hanya berlangsung beberapa menit dan seketika terhenti ketika ia berbicara soal migrasi ilegal. Tiba-tiba, terdengar suara tembakan dan Trump pun langsung berhenti berbicara. Ia menutup telinga dan duduk di belakang podium dengan dikelilingi para petugas pengawalan, seperti yang terlihat dalam siaran.
Beberapa menit kemudian, para pengawal menggiring Trump turun dari panggung dan telinga kanan sang mantan presiden AS itu tampak berlumuran darah, menurut laporan tersebut. Pemilihan presiden AS dijadwalkan pada November 2024. Kontestan utama yang diharapkan dalam surat suara adalah Joe Biden dan Trump.
Kedua calon itu telah memenangkan cukup suara perwakilan untuk menjadi calon presumtif dari masing-masing Partai Demokrat dan Partai Republik. Trump dan Biden dijadwalkan untuk menjalani debat lagi pada 10 September mendatang.
Pasca insiden penembakan, Trump disebut ‘baik-baik saja’.
Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) telah mengungkapkan identitas pelaku penembakan mantan Presiden AS Donald Trump pada rapat umum di Negara Bagian Pennsylvania pada hari, Sabtu waktu setempat. "FBI berhasil mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, asal Bethel Park, Pennsylvania, sebagai pelaku yang terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump di Butler, Pennsylvania pada tanggal 13 Juli," kata FBI dalam pernyataannya pada hari Minggu.
Telinga kanan Trump terlihat berdarah saat dirinya dibawa turun dari panggung, menurut tayangan di media sosial. Juru bicara Trump, Steven Cheung, mengatakan bahwa mantan presiden AS itu baik-baik saja. "Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas yang langsung bereaksi membantu ketika aksi keji ini terjadi. Dia baik-baik saja dan sedang dalam pemeriksaan di fasilitas medis setempat," kata jubir lewat pernyataan.
Tersangka pelaku penembakan berhasil “dinetralkan," menurut CNN yang mengutip sumber-sumber keamanan. Dinas Rahasia AS mengaku telah mengambil sejumlah langkah perlindungan, dan mantan presiden AS itu dalam kondisi aman.
“Dinas Rahasia aktif melakukan penyelidikan ini dan jika ada informasi lebih lanjut akan disiarkan,” katanya.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Joe Biden telah menerima informasi awal mengenai insiden yang dialami Trump. Reaksi dari dunia politik dan bisnis mulai bermunculan. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro dari Partai Demokrat mengecam penembakan tersebut. “Kekerasan yang menarget pemimpin partai politik atau pemimpin politik mana pun sama sekali tidak dapat diterima,” katanya.
Sementara itu, miliarder teknologi Elon Musk mengumumkan bahwa dirinya mendukung Trump menjadi presiden. “Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan berharap dia segera pulih,” tulis Musk di X. Sementara Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan terlalu dini untuk memastikan secara resmi bahwa penembakan saat Donald Trump berpidato di Negara Bagian Pennsylvania pada Sabtu (13/7) adalah upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS itu.
“Saya tidak tahu banyak. Saya punya pendapat, tetapi saya tidak punya fakta apa pun. Jadi, saya ingin memastikan kami mengantongi semua faktanya sebelum saya berkomentar,” kata Biden. Dia mengatakan hal itu dalam saat konferensi pers pada Sabtu waktu setempat ketika ditanya apakah penembakan tersebut merupakan upaya pembunuhan terhadap Trump. Biden mengaku dirinya berharap bisa berbicara dengan Trump segera.
Penembakan itu sedang diselidiki sebagai upaya pembunuhan, dan sang pelaku tewas di tangan agen-agen Dinas Rahasia AS. Trump dalam kondisi aman dan baik-baik saja setelah penembakan ketika telinga kanannya terlihat berdarah, menurut laporan media. Terpisah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan terkejut dan sedih atas peristiwa penembakan yang menimpa mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menyampaikan pidato kampanye di Pennsylvania, Amerika Serikat.
"Saya terkejut dan sedih atas kejadian penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump hari ini," ujar Jokowi sebagaimana diunggah melalui akun media sosial X @jokowi yang dipantau di Jakarta, Minggu kemarin. Jokowi menekankan segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan di dalam kehidupan berdemokrasi di seluruh dunia. Jokowi mendoakan Trump segera sembuh atas luka yang dideranya dalam peristiwa itu. "Doa saya bagi kesembuhannya dan semua orang yang menjadi korban pada insiden ini," kata Presiden Widodo. 7 ant
1
Komentar