Pebasket Bali Serap Pelajaran Klub Korsel
Dua pebasket Bali yang membela tim nasional Indonesia di SEA Games 2017 Kadek Pratita Citta Dewi dan Regita Pramesti selesai menjalani try out ke Korea, sejak 25 Juli sampai 10 Agustus.
JAKARTA, NusaBali
Berbagai pengalaman mereka petik agar mendapatkan hasil terbaik di SEA Games nanti. "Selama di Korea, kami melakukan delapan kali latih tanding ," ujar Kadek Pratita Citta Dewi kepada NusaBali melalui pesan elektroniknya saat perjalanan kembali ke tanah air, Kamis (10/8).
Menurut Citta, lima dari delapan klub itu adalah klub profesional. Para pemainnya berasal dari Women Korea Basketball League (WKBL). Di lima klub profesional itu, terdapat pebasket timnas Korea. Hasilnya selama latih tanding dengan club tersebut, Citta dkk selalu kalah.
Mereka jauh lebih unggul, baik dalam menyerang dan bertahan. Namun timnas basket putri, kata Citta, tidak mencari kemenangan. Namun pengalaman agar siap ke SEA Games.
Mereka juga tidak terlalu kecewa dengan hasil tersebut. Justru banyak mengambil pelajaran dari pebasket putri Korea. "Yang saya pelajari, mereka memang bermain jauh lebih berkembang ketimbang kami," kata Citta.
Melalui latih tanding itu, Citta bisa mengetahui kekurangannya secara pribadi maupun tim. Ia menganggap try out ke luar negeri sangat berpengaruh terhadap atlet lantaran membantu atlet bersangkutan mengetahui seberapa jauh kekuatan dan kekurangannya.
Selain latih tanding, Citta dkk sehari-hari latihan di Yongsei University, Korea. "Kebetulan kepala pelatih kami orang Korea. Dia alumni dari kampus itu," papar anak dari pasangan Wayan Sudirtha Yasa dan Ni Nyoman Parmithi ini.
Di Korea, pebasket putri sendiri didampingi Kim Dong Won, Ko Lie Fan, Tri Adiloka dan Bambang Asdianto. Rencananya, timnas basket putri ke Malaysia pada 18 Agustus. Mereka bertanding pada 20-26 Agustus.
Mereka sudah mengetahui lawan-lawan yang bakal dihadapi. Di pertandingan pertama mereka bertemu Myanmar. Lanjut Filipina, Malaysia, Vietnam, Thailand dan Singapura.
Citta yang baru pertama kali memperkuat tim SEA Games berharap bisa mempersembahkan medali emas bagi Indonesia. Minimal dapat menyamakan prestasi seniornya di SEA Games 2015 lalu yang meraih medali perak. k22
Menurut Citta, lima dari delapan klub itu adalah klub profesional. Para pemainnya berasal dari Women Korea Basketball League (WKBL). Di lima klub profesional itu, terdapat pebasket timnas Korea. Hasilnya selama latih tanding dengan club tersebut, Citta dkk selalu kalah.
Mereka jauh lebih unggul, baik dalam menyerang dan bertahan. Namun timnas basket putri, kata Citta, tidak mencari kemenangan. Namun pengalaman agar siap ke SEA Games.
Mereka juga tidak terlalu kecewa dengan hasil tersebut. Justru banyak mengambil pelajaran dari pebasket putri Korea. "Yang saya pelajari, mereka memang bermain jauh lebih berkembang ketimbang kami," kata Citta.
Melalui latih tanding itu, Citta bisa mengetahui kekurangannya secara pribadi maupun tim. Ia menganggap try out ke luar negeri sangat berpengaruh terhadap atlet lantaran membantu atlet bersangkutan mengetahui seberapa jauh kekuatan dan kekurangannya.
Selain latih tanding, Citta dkk sehari-hari latihan di Yongsei University, Korea. "Kebetulan kepala pelatih kami orang Korea. Dia alumni dari kampus itu," papar anak dari pasangan Wayan Sudirtha Yasa dan Ni Nyoman Parmithi ini.
Di Korea, pebasket putri sendiri didampingi Kim Dong Won, Ko Lie Fan, Tri Adiloka dan Bambang Asdianto. Rencananya, timnas basket putri ke Malaysia pada 18 Agustus. Mereka bertanding pada 20-26 Agustus.
Mereka sudah mengetahui lawan-lawan yang bakal dihadapi. Di pertandingan pertama mereka bertemu Myanmar. Lanjut Filipina, Malaysia, Vietnam, Thailand dan Singapura.
Citta yang baru pertama kali memperkuat tim SEA Games berharap bisa mempersembahkan medali emas bagi Indonesia. Minimal dapat menyamakan prestasi seniornya di SEA Games 2015 lalu yang meraih medali perak. k22
1
Komentar