Gedung GDLN Unud di Kampus Sudirman Terbakar
DENPASAR, NusaBali - Gedung Global Development Learning Network (GDLN) atau gedung pusat data (server) milik Universitas Udayana (Unud) yang terletak di Jalan PB Sudirman, Denpasar terbakar, Selasa (16/7) siang sekitar pukul 13.40 Wita.
Belum diketahui pemicu awal kebakaran yang menimpa gedung megah dua lantai tersebut. Namun kuat dugaan kebakaran gedung ini akibat korsleting listrik di lantai dua tepatnya di atas atap ruang server.
Salah seorang staf Dwi Pradipta yang ditemui di TKP kemarin siang mengatakan titik awal kebakaran itu ada di lantai dua. Saksi ini mengaku tidak mengetahui awal kejadiannya, sebab dirinya bekerja di lantai satu sebagai staf yang bekerja di ruang media. Mengetahui telah terjadi kebakaran dia bersama tiga orang rekannya memilih kabur dari ruangan menyelamatkan diri meminggalkan peralatan kerja yang sebagian besar adalah alat elektronik.
Staf bernama Dwi ini menjelaskan gedung yang terbakar itu dahulu namanya gedung Global Development Learning Network (GDLN) kini namanya gedung IT Server dan Media yang berfungsi sebagai pusat data. Dia menjelaskan gedung pusat data tersebut terbagi dalam dua fungsi. Di lantai satu berfungsi sebagai ruang media untuk siaran, seperti studio radio, studio TV, dan studio podcast. Sementara di lantai dua berfungsi sebagai ruang IT Server.
Pada saat kejadian, di lantai satu ungkap Dwi staf yang bekerja sebanyak empat orang termasuk dirinya. Sementara di lantai dua tidak diketahui berapa orang yang sedang bekerja, namun yang pasti ada staf di sana. "Pada saat kejadian semua staf panik dan memilih menyelamatkan diri. Barang-barang tak ada yang sempat diselamatkan. Informasi dari staf yang bekerja di lantai dua api pertama kali muncul di atas atap tempat penyimpanan server. Api dengan cepat membesar membuat pegawai yang bekerja panik dan memilih menyelamatkan diri," bebernya.
Tampak atas, petugas sedang memadamkan api yang membakar bangunan gedung GDLN Unud, Selasa siang. –ANTARA
Lebih lanjut saksi yang merupakan staf khusus penyiaran ini mengaku tidak ada tanda-tanda awal akan ada kebakaran. Tidak ada bunyi ledakan. Tiba-tiba api membesar dan mengeluarkan asap hitam pekat membuat panik semua pegawai yang bekerja. "Saya dan teman-teman memilih meninggalkan ruang kerja untuk menyelamatkan diri. Jangankan barang atau peralatan kerja bisa kita selamatkan, memakai sandal saja lupa. Untungnya semua pegawai yang sedang bekerja selamat," pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Denpasar, Made Tirana mengatakan setelah menerima laporan tentang adanya peristiwa kebakaran itu pihaknya langsung mengerahkan seluruh kekuatan untuk melakukan pemadaman. Sebanyak tujuh unit mobil pemadam datang ke TKP sekitar pukul 13.45 Wita untuk mengepung kobaran api.
Tim pemadam kebakaran membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam untuk menjinakkan api. Made Tirana mengaku api berhasil dipadamkan sebelum merembet ke gedung lainnya. Akibat kebakaran itu sebagian gedung bersama isinya terbakar. "Api berhasil dipadamkan dengan cepat. Hanya saja ada palinggih yang dekat bangunan terbakar ikut ludes," ungkapnya.
Made Tirana mengaku belum bisa menduga dan menyimpulkan penyebab terjadinya kebakaran itu. Bahkan sumber api juga belum bisa disimpulkan. Timnya yang melakukan pamadaman tidak mendapatkan kesulitan. "Upaya pemadaman kita terapkan sesuai SOP. Apa penyebab dan titik apinya kita belum tahu," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi mengatakan pemicu kebakaran itu masih dalam penyelidikan. Berdasarkan keterangan dari I Wayan Agus Purnawan,40, yang bekerja sebagai Satpam di TKP bahwa sebelum terjadi kebakaran sekitar pukul 11.00 Wita sempat ada ledakan mesin genset di gedung depan. Menyusul ledakan itu terjadi listrik padam. Peristiwa listrik padam itu terjadi sekitar 30 menit. Listrik kembali nyala setelah menggunakan mesin genset cadangan. Sekitar 2 jam kemudian atau sekitar pukul 13.45 Wita saksi Agus Purnawan melintas di depan gedung pusat data (TKP). Saksi melihat ada kepulan asap di atas atap gedung tersebut.
"Mengetahui telah terjadi kebakaran saksi ini memindahkan kendaraan yang parkir di depan gedung dan menghubungi pemadam kebakaran. Tak berselang lama petugas pemadam tiba di TKP. Kuat dugaan api pertama muncul dari atap ruang staf unit SDM di lantai dua," ungkap AKP Sukadi.
Terpisah Rektor Universitas Udayana (Unud), Prof Ir Ngakan Putu Gede Suardana MT PhD IPU yang dikonfirmasi terkait peristiwa kebakaran ini menyampaikan gedung GDLN (Global Development Learning Network) tersebut merupakan gedung yang memfasilitasi sistem teknologi informasi dan komunikasi Unud. Kebakaran tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 13.15 Wita dan menjalar ke beberapa bagian, termasuk Padmasana. Pihak pemadam kebakaran segera tiba di lokasi untuk mengendalikan api dan memastikan keselamatan semua orang yang berada di sekitar area.
“Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini,” ujar Prof Ngakan Suardana. Prof Ngakan Suardana mengimbau seluruh civitas akademika Unud dan masyarakat sekitar untuk tetap tenang dan memberikan dukungan moral bagi yang terdampak.
“Kami berterima kasih kepada Pemadam Kebakaran, Kepolisian, BPBD, PLN, Dinas Perhubungan dan semua pihak yang telah merespons musibah ini dengan cepat,” imbuhnya.
Prof Ngakan Suardana menyampaikan, bahwa saat ini investigasi mengenai penyebab kebakaran sedang berlangsung dan Unud bekerja sama penuh dengan pihak berwenang untuk mengungkap penyebab kejadian ini. Unud segera mengambil langkah-langkah lebih lanjut terkait dengan pemulihan dan penanganan dampak dari kebakaran ini. “Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan secara berkala melalui saluran komunikasi resmi universitas,” tandasnya. 7 pol, a
Komentar