Partisipasi Aktif Genre untuk Perangi Tengkes
SINGARAJA, NusaBali - Sebagai upaya memerangi tengkes atau stunting hingga ke pelosok desa, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Buleleng menggagas pembentukan Forum Generasi Berencana (Genre) di seluruh desa/kelurahan.
Penanganan tengkes diyakini tidak akan optimal tanpa partisipasi aktif masyarakat. Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka menekankan pentingnya edukasi dan kesadaran sejak dini untuk menjaga kesehatan. “Karena itu, kami fokus menyasar remaja Buleleng sebagai generasi penerus untuk membangun pemahaman tentang stunting dan kesehatan reproduksi sebelum menikah,” ujarnya, Selasa (16/7) siang.
Tahun ini, program P2KBP3A Buleleng telah menjangkau 129 desa melalui pembentukan Forum Genre. Forum ini berperan dalam memberikan edukasi berkelanjutan dan terjadwal kepada masyarakat di pelosok desa. Selain edukasi pencegahan stunting, Forum Genre juga menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak sempat atau belum mengunjungi Posyandu.
“Kami optimis bahwa dengan membekali remaja dengan pengetahuan yang tepat, mereka akan menjadi pasangan keluarga baru yang mampu melahirkan generasi bebas stunting,” ujar Riang Pustaka.
Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja yang telah lama terbentuk. Saat ini, mekanisme pelaksanaannya tidak lagi terpaku pada kunjungan langsung ke lapangan, melainkan dipadukan dengan konseling daring. Konseling daring memungkinkan edukasi menjangkau lebih banyak sasaran, terutama di wilayah dengan akses internet terbatas, di mana kunjungan langsung akan dilakukan.
Masyarakat juga dapat mengunduh aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL) Calon Pengantin di perangkat Android melalui Playstore untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan pra nikah.
Dinas P2KBP3A Buleleng mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam mencegah tengkes, karena pencegahan jauh lebih baik daripada penanganan. “Lakukan konsultasi di fasilitas kesehatan jika menemukan gejala stunting pada anak. Jadilah proaktif dalam menerima edukasi dari tenaga pendamping. Ini penting untuk kesehatan diri dan masa depan keluarga,” ajaknya.7 mzk
Komentar