Silamis: Inovasi SD Negeri 11 Padangsambian Melawan Perundungan dan Meningkatkan Komunikasi Sekolah
DENPASAR, NusaBali.com - SD Negeri 11 Padangsambian meluncurkan sebuah inovasi luar biasa bernama Silamis (Sistem Informasi Labu Manis). Sistem ini hadir sebagai respons terhadap isu perundungan di sekolah dan bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antara orang tua, murid, dan guru.
Ni Luh Wiari Astuti SPd, Kepala Sekolah SD Negeri 11 Padangsambian, menjelaskan bahwa Silamis berawal dari proyek Profil Pancasila yang diprakarsai oleh guru kelas 5 dan 6. Proyek ini berfokus pada pengurangan aksi perundungan (bullying).
"Dari situlah muncul ide untuk membuat buku dan memfasilitasi pengaduan bagi anak-anak dan orang tua di lingkungan sekolah," ujar Wiari. "Tujuannya adalah untuk menjaga kerahasiaan data dan memberikan wadah yang aman bagi mereka untuk melaporkan kejadian perundungan."
Ide ini ini kemudian berkembang menjadi Silamis melalui kerja sama tim yang solid. Tim ini terdiri dari 4 guru: Wiari sendiri, Ni Putu Laksmi Resti Putri (eksekusi di Google Sites), Novi (konsep narasi), dan Dina (desain).
"Proses pembuatan Silamis memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 bulan," kata Wiari. "Kami mendeskripsikan perjalanan Labu Manis di sekolah, Bu Dina mendesain kejadian-kejadiannya, dan Bu Laksmi mengemasnya dalam Google Sites."
Manfaat dan Keunggulan Silamis
Silamis menawarkan berbagai manfaat bagi sekolah, antara lain:
- Membantu anak-anak melaporkan kejadian perundungan dengan mudah dan aman.
- Meningkatkan komunikasi antara orang tua, murid, dan guru.
- Menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan bebas dari perundungan.
- Mempermudah pelacakan dan penanganan kasus perundungan.
"Silamis memiliki keunggulan, yaitu sangat membantu anak-anak dalam melaporkan kejadian-kejadian seperti bullying, sebagai media komunikasi antar guru, murid dan orang tua," jelas Laksmi yang juga guru Bahasa Inggris di SD Negeri 11 Padangsambian. "Apalagi saat ini, banyak anak yang malu untuk mengungkapkan dan rentan mendapatkan ancaman."
I Nyoman Suriawan ST, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdikpora Kota Denpasar, mengapresiasi inovasi Silamis. "Ini merupakan wujud nyata implementasi kebijakan pemerintah pusat melalui Permendikbud Nomor 46 Tahun 2023 tentang pencegahan perundungan di lingkungan sekolah," ujarnya.
Ia berharap Silamis dapat membantu membangun sinergi antara orang tua, murid, tenaga pendidik, dan masyarakat umum dalam memerangi perundungan dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Para pemrakarsa Silamis berharap program ini dapat bermanfaat bagi murid, orang tua, dan guru. Mereka juga berharap Silamis dapat terus berkembang dan berjalan di tengah era digital.
"Adanya Silamis ini kebetulan sudah masuk hak cipta selama 50 tahun ke depan," kata Laksmi. "Semoga program ini dapat bermanfaat dan tidak disalahgunakan."
Silamis yang diluncurkan pada 6 Juni 2024 ini merupakan contoh nyata bagaimana inovasi dan kolaborasi dapat membawa perubahan positif di sekolah. Program ini patut dicontoh oleh sekolah-sekolah lain sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari perundungan. *m03
Komentar