nusabali

Gudang TPST Samtaku Jimbaran Terbakar

Mesin Sampah Ludes, 11 Unit Damkar Dikerahkan

  • www.nusabali.com-gudang-tpst-samtaku-jimbaran-terbakar

MANGUPURA, NusaBali - Kebakaran hebat melanda gudang pengolahan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku di Jalan Goa Gong Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (17/7) pagi.

Api yang berkobar dengan cepat membuat tim pemadam kebakaran harus bekerja ekstra keras untuk mengendalikan situasi. Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran ini, namun diprediksi api muncul karena adanya korsleting listrik.

Sekitar pukul 04.30 Wita, api pertama kali terlihat di area gudang penyimpanan sampah. Dalam hitungan menit, kobaran api semakin membesar dan mengancam area sekitarnya. Menyadari potensi bahaya yang lebih besar, Damkar Kabupaten Badung segera mengerahkan 11 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Security TPST Samtaku, Made Sudana membagikan kronologi peristiwa kebakaran yang melanda Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku, Jimbaran ini. Menurut Sudana, kejadian dimulai sekitar pukul 04.00 Wita ketika ia melakukan patroli rutin di area belakang gudang. “Pada awalnya, pukul 04.00 Wita, saya melihat semuanya normal di belakang gudang. Namun, sekitar pukul 04.30 Wita, saya melihat titik api mulai muncul. Saya sudah merasa tidak bisa memadamkan dengan cara manual, karena api sudah terlalu besar. Saya segera menghubungi penanggung jawab gudang dan meminta bantuan petugas pemadam kebakaran,” tuturnya, Rabu pagi kemarin.

Sudana mengaku tidak mengetahui secara pasti pemicu awal munculnya api tersebut. Dia menuturkan jika secara tiba-tiba api muncul di tengah-tengah tumpukan sampah. Menurut keterangannya, tidak ada aktivitas di gudang sejak pukul 16.00 Wita, Selasa (16/7) dan kondisi listrik di dalam gudang pun diakui sudah dimatikan. 

Pada saat proses pemadaman api, beberapa karyawan yang bekerja dengan sistem borongan terlihat turut membantu dalam menyelamatkan barang-barang yang bernilai ekonomis seperti botol dan benda lain yang dapat dijual kembali. “Mereka kebanyakan tinggal di sekitar TPST Samtaku, sehingga mereka dapat dengan cepat memberikan bantuan saat kejadian,” jelasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, menurut Danru II Badung Selatan Damkar Badung, I Putu Suyasna informasi pertama mengenai kebakaran ini diperoleh dari rekan yang berjaga malam. Pos terdekat, yakni Pos ITDC dan Pos Pecatu Graha, segera berangkat lebih awal dan diikuti oleh pos-pos lain sebagai back up. “Kami mendapat informasi sekitar pukul 05.40 Wita, dan hingga pukul 10.30 Wita proses pemadaman masih berlangsung karena tumpukan sampah yang sangat tebal. Kami harus mengurai kembali sampah yang bertumpuk di dalam gudang,” ujar Suyasna ditemui di lokasi.

Dikatakannya, TPST Samtaku memiliki luas sekitar 50 are. Untuk memadamkan api, 11 unit mobil pemadam kebakaran dari 5 pos dikerahkan, yaitu 1 unit dari Pos ITDC, 2 unit dari Pos Bali Pecatu Graha (BPG), 2 unit dari Pos Majapahit, 3 unit dari Pos Kunti, 1 unit dari Pos Induk, serta masing-masing 1 unit dari Pos Dalung dan Pos Puspem. Air untuk pemadaman bersumber dari PDAM dengan mobil pemadam kebakaran harus bolak-balik mengisi ulang air sebanyak 4-5 kali. Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.

“Kami menghadapi kesulitan memadamkan api karena kekurangan alat berat untuk mengurai sampah yang tertumpuk di gudang. Suplai air juga menjadi kendala karena di wilayah Badung Selatan ini suplai airnya sangat kecil,” jelasnya. Proses pemadaman berlangsung dramatis, dengan petugas pemadam kebakaran berjuang melawan api yang semakin besar dan asap tebal yang menyelimuti area sekitar. Dibutuhkan waktu lebih dari empat jam untuk mengendalikan situasi dan memastikan api tidak merambat ke bangunan lain di sekitarnya.

Sebanyak 40 petugas pemadam kebakaran dikerahkan, dengan beberapa di antaranya menggunakan alat bantu pernapasan (SCBA) untuk menghindari risiko keracunan karbon akibat asap tebal. Selain tumpukan sampah, mesin pemilah sampah yang ada di dalam gudang juga terbakar. Hingga saat ini, tim pemadam kebakaran masih bekerja keras untuk memastikan tidak ada lagi titik api yang tersisa.

“Kami kendala karena asap, nah alat ini kan untuk menghindari risiko keracunan karbon karena asapnya tebal. Kalau terlalu lama kita menghirup karbon petugas bisa pingsan. Sebanyak 6 orang menggunakan SCBA, karena tanpa alat itu kami tidak bisa bertahan lama di dalam untuk memadamkan api. Petugas yang tidak menggunakan alat tersebut memback up di belakang agar api cepat padam,” bebernya.

Ditanya soal prediksi padamnya api secara total, Suyasna mengaku hal itu sangat tergantung pada suplai air. Meskipun begitu, tim pemadam kebakaran tetap bekerja keras untuk memastikan api padam sepenuhnya. Sekitar pukul 10.30 Wita, proses pendinginan sedang berlangsung dan api besar sudah berhasil dikendalikan. Namun Suyasna memastikan jika api dapat padam total hari ini. “Kami sedang proses pendinginan, api sudah tidak ada yang menyala besar. Setelah itu kami urai, sudah padam. Kami pastikan hari ini sudah padam apinya,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi mengatakan pemicu kebakaran gudang pengolahan itu masih dalam penyelidikan. Berdasarkan keterangan dari Made Sudana yang bekerja sebagai Satpam di sana kebakaran itu muncul pertama kali di dalam gudang dekat panel listrik. 

"Sebelum terjadi kebakaran sekitar pukul 04.30 Wita, Made Sudana yang bekerja sebagai Satpam di sana patroli keliling gudang. Sekitar 30 menit kemudian saksi ini melihat api di dalam gudang dekat panel listrik," ungkap AKP Sukadi. Melihat kobaran api itu saksi berusaha melakukan pemadaman secara manual. Namun karena banyaknya barang yang mudah terbakar membuat api cepat membesar. Dalam hitungan menit api menguasai gudang tersebut. Peristiwa itu kemudian dilaporkan kepada pemilik gudang. 

Sementara keterangan dari pemilik TPST Rudi Swara kepada petugas dirinya menerima laporan dari Made Sudana sekitar pukul 05.00 Wita atau sudah 30 menit api berkobar. Saat tiba di TKP Rudi Swara telah menemukan gudang tempat usahanya telah dikuasai api. Pada saat itulah baru menghubungi tim pemadam kebakaran. "Tim pemadam tiba di TKP sekitar pukul 06.00 Wita. Pada saat itu api sudah menguasai seluruh gudang. Akibat peristiwa itu bahan baku sampah, mesin pencacah, mesin galistik (pencacah halus), mesin pemilah, dan satu set panel pengolahan sampah terbakar. Untuk penyebab kebakarannya masih dalam penyelidikan," ungkap AKP Sukadi.  7 ol3, pol

Komentar