nusabali

Sebagian Peserta Jukung Race Diskualifikasi

  • www.nusabali.com-sebagian-peserta-jukung-race-diskualifikasi

AMLAPURA, NusaBali - 29 nelayan mengikuti Parantara Jukung Race 2024 di Pantai Beluhu Kangin, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Rabu (17/7). Sebagian didiskualifikasi  karena tidak cukup mendapatkan hembusan angin untuk memainkan bidak.

Peserta adu ketangkasan memainkan bidak PP (pulang pergi) berjarak 8 mil yang ditempuh selama 4 jam. Lomba yang diselenggarakan Ketua Komisi II DPRD Karangasem I Komang Sartika, dihadiri Wakil Ketua DPRD Karangasem I Gusti Ngurah Gede Subagiartha, Ketua Bapemperda (Badan Pembuat Perda) DPRD Karangasem I Nyoman Musna Antara, Penasihat Relawan GMT (Gerakan Masyarakat Terpadu) I Gusti Made Tusan, tokoh GMT I Gusti Putu Parwata, Perbekel Tulamben I Nyoman Pica, dan masyarakat nelayan.

Pantauan di lokasi, banyak peserta terhambat karena kesulitan dapat tiupan angin saat bergerak dari utara Objek Wisata Tulamben ke selatan menuju perairan Banjar Peselatan, Desa Labasari, Kecamatan Abang. Banyak peserta memilih didiskualifikasi dan menepi ke Pantai Banjar Beluhu Kangin.

"Tidak ada angin, sempat jalan 2 meter, lalu diam, dari pada saya tidak bisa balik ke pantai lebih baik menyerah," ujar peserta I Wayan Sumada dari Banjar Dinas Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang.

Peserta lainnya I Nyoman Sukrata dari Banjar Lebah, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, juga menyampaikan hal sama. "Kalau saya paksakan berlayar nanti tidak bisa balik, karena tidak ada angin untuk memainkan bidak," jelas Sukrata. Begitu juga menurut peserta I Nyoman Kadik, dari Banjar Beluhu Kangin, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, memilih tidak melanjutkan lomba.

Ketua Komisi II DPRD I Komang Sartika mengapresiasi banyaknya peserta ambil bagian dan mampu mendatangkan ratusan penonton di sepanjang Pantai Banjar Beluhu Kangin. “Ini lomba pertama dilaksanakan, ternyata masyarakat antusias datang menonton lomba itu, rencananya kami gelar tiap tahun,” jelas Bendesa Adat Beluhu ini.

Lomba tersebu selain bertujuan untuk mempersatukan para nelayan, juga sebagai ajang temu kangen dan berrekreasi. 

Selama ini, katanya, masing-masing nelayan sibuk menangkap ikan. Kebetulan kali ini tangkapan ikan lagi sepi sehingga perhatian nelayan beralih ke lomba.

Penasihat GMT I Gusti Made Tusan mengapresiasi lomba itu sehingga masyarakat bisa terhibur. “Inovasi ini hendaknya berlanjut tiap tahun, untuk menghibur masyarakat dan memberikan kesempatan nelayan adu ketangkasan di laut,” jelasnya

Lomba dikoordinasikan Ketua Panitia I Made Sutama, menetapkan 10 pemenang. Juara I  I Nyoman Sibetan berhak atas trofi dan uang pembinaan Rp 5 juta, juara II I Ketut Wisnu Murti meraih Rp 3 juta juara III Mangku Wayan Ngembon, dengan hadiah Rp 2 juta dan juara IV Rp 1 juta. Sedangkan peringkat 5 - 10 masing-masing mendapatkan Rp 200.000.7k16

Komentar