nusabali

Keponakan Prabowo Dilantik Jadi Wamenkeu II

Presiden Juga Lantik Wamentan dan Wamen Investasi

  • www.nusabali.com-keponakan-prabowo-dilantik-jadi-wamenkeu-ii

JAKARTA, NusaBali - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik tiga Wakil Menteri (Wamen) baru pada Kabinet Indonesia Maju (KIM) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7).

Tiga wamen tersebut, yakni Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II, Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), dan Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi/BKPM. Thomas Djiwandono merupakan Bendahara Umum DPP Partai Gerindra dan juga keponakan dari Menteri Pertahanan sekaligus Calon Presiden (Capres) Terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto. Sementara Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah (Jateng), dan Yuliot Tanjung adalah mantan Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM

Thomas Djiwandono yang baru saja dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II menyatakan bahwa ia ditugaskan mengisi jabatan tersebut untuk menyelaraskan program pemerintah terutama pada APBN Tahun Anggaran 2025.

Usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wamenkeu II di Istana Negara pada Kamis, Thomas menjelaskan bahwa perannya tersebut menunjukkan kontinuitas pada masa transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo menuju Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto.

"Hari ini (kemarin) saya diangkat sebagai Wakil Menteri Keuangan II di Kementerian Keuangan oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Peran ini adalah untuk menunjukkan kontinuitas dari Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih," kata Tommy, sapaan akrabnya.

Bendahara Umum Partai Gerindra tersebut menyampaikan bahwa ia akan bekerja erat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara. Tommy menekankan bahwa tugasnya bersama Menkeu Sri Mulyani dan Suahasil untuk memastikan program yang sudah dijalankan oleh pemerintah saat ini dapat selaras dengan program-program presiden terpilih dalam postur APBN Tahun 2025. "Tugas kami, tugas saya adalah supaya semua hal yang menyangkut anggaran terutama di 2025 itu selaras dengan apa yang sudah dicetuskan oleh pemerintah sekarang dan tentunya program-program presiden terpilih ke depan," kata Tommy.

Menkeu Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Wamenkeu II Thomas Djiwandono (kanan) sebelum menyampaikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, Kamis (18/7). –ANTARA 

Dikutip dari laman resmi Partai Gerindra, pria yang akrab disapa Tommy ini lahir di Jakarta pada 7 Mei 1972. Tommy merupakan anak pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati. Ayahnya adalah mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang kini mengajar di Nanyang Technological University, Singapura, sedangkan ibunya, Bianti, adalah kakak kandung Prabowo Subianto.

Tommy memperoleh gelar sarjana S1 setelah merampungkan studi bidang sejarah di Haverford Colloge, Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia kemudian melanjutkan studi master di bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, AS. Kariernya dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada 1993 dan pada 1994 di Indonesia Business Weekly. 

Selain itu, Tommy pun pernah bekerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong. Pada 2006, kariernya terus berkembang ketika pamannya yang sekaligus adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, memintanya untuk membantunya sebagai deputy CEO di perusahaan agrobisnis milik Hashim, Arsari Group.

Sementara di politik, Tommy terlibat dalam Partai Gerindra. Dia juga pernah menjadi calon legislatif di Provinsi Kalimantan Barat. Sebagai Bendahara Umum Gerindra, peran Tommy sangat penting selama Pemilu Presiden 2014 ketika partai tersebut mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Tommy sangat serius dan selalu mencatat aktivitas keuangan partai dengan sangat rapi. Berkat kinerja baik Tommy, Partai Gerindra bisa mendapatkan peringkat terbaik sebagai partai politik dengan laporan keuangan yang paling transparan. Partai Gerindra juga mendapatkan penghargaan dari Transparency International Indonesia dan Indonesia Corruption Watch (ICW).

Sedangkan Wamentan, Sudaryono yang akrab disapa Mas Dar, lahir di Grobogan, Jawa Tengah pada 23 Januari 1985. Mas Dar menjadi ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah di usia 38 tahun. Sebelumnya, dia aktif di banyak organisasi, seperti, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ketua Dewan Pembina DPP Pedagang Pejuang Indonesia Raya (PAPERA), CEO Garuda TV, serta CEO PT Indonesian Defense and Security Technologies.

Mengutip dari laman sudaryono.id, lulusan SMA Taruna Nusantara itu melanjutkan kuliahnya di Negeri Sakura dengan program beasiswa di National Defense Academy of Japan. Selang beberapa tahun kemudian, sepulang dari Jepang, Mas Dar melanjutkan pendidikan akademisnya dengan kuliah program S2 Magister Manajemen di salah satu universitas di Jerman dan S3 di Institut Pertanian Bogor. Mas Dar mengawali karier profesionalnya dari tahun 2014 sebagai Corporate Secretary di Nusantara Energy, kemudian dipercaya menjadi CEO Garuda TV pada 2018.

Selanjutnya, ia juga menjadi CEO PT Nusantara Telematics System sejak 2019, dan Chairman PT Sahabat Sejati Sejahtera Farma sejak 2020. Kiprahnya di dunia politik dimulai pada 2010, ketika dia menjadi asisten pribadi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pada 2020 ia kemudian menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Gerindra, sebelum kemudian terpilih menjadi ketua DPD Gerindra Jateng.

Sejak menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Jateng pada18 Oktober 2023, Mas Dar melakukan konsolidasi dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di kabupaten/kota, kecamatan, bahkan sampai level anak ranting di desa-desa. Kunjungan itu dilakukan di 29 kabupaten dan 6 kota di seluruh Provinsi Jawa Tengah. Dengan pelantikan tersebut, Sudaryono menggantikan posisi Harvick Hasnul Qolbi yang sebelumnya menjabat sebagai Wamentan sejak Desember 2020.

Terakhir Yuliot Tanjung adalah ASN Kementerian Investasi/BKPM. Sebelumnya, dia menjadi Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Ia juga pernah menjadi Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal. Terkait tugas barunya sebagai Wamen Investasi, Yuliot menyatakan akan berupaya mencapai target investasi yang telah ditetapkan, hingga akhir pemerintahan Presiden Jokowi.

Selain itu, dia akan membantu memastikan keberlanjutan kegiatan investasi dari pemerintahan Jokowi ke pemerintahan presiden RI terpilih Prabowo Subianto. “Sehingga target-target pertumbuhan dan indikator-indikator ekonomi, apalagi investasi, bisa tercapai,” ujar Yuliot. 7 ant

Komentar