Masuki Awal High Season Occupancy Hotel Merangkak Naik
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng mengklaim kunjungan wisata mengalami tren peningkatan di awal high season.
Occupancy hotel juga mulai merangkak naik dari yang saat ini rata-rata berada di angka 60 persen ke atas.
Kepala Dispar Buleleng, I Gede Dody Sukma Oktiva Askara dihubungi Kamis (18/7) kemarin mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan sejak bulan Mei lalu. Pada bulan Mei lalu tercatat 128.232 orang wisatawan. Kemudian naik di bulan Juni menjadi 135.585 orang. Lalu pada pertengahan Juni ini sudah mencapai 137.614 orang, sebanyak 46.422 orang diantaranya adalah wisatawan domestik.
“Sudah ada peningkatan namun tidak signifikan. Diprediksi puncak kunjungan ada di bulan Agustus, September dan Oktober. Informasi dari PHRI bookingan hotel malah ramai di September-Oktober,” terang Dody Sukma.
Pangsa pasar wisatawan mancanegara yang datang ke Buleleng disebut Dody memang dari benua Eropa. Paling banyak dari Perancis, Jerman, Belanda, dan Australia. Wisatawan dari benua Eropa ini banyak mengincar destinasi wisata alam dan adventure. Di sisi lain yang mengejutkan ada peningkatan jumlah wisatawan China. Bahkan saat ini ada di posisi tertinggi kedua setelah Perancis.
Dody menyebut, wisatawan China lebih memilih spot-spot wisata yang viral dan bagus untuk spot foto. Pangsa pasar wisatawan China disebut Dody berpeluang sangat bagus, karena cash money yang dikeluarkan juga cukup besar.
“Kalau wisatawan Eropa itu sukanya hiking, adventure ke destinasi alam seperti danau, air terjun dan menyelam menikmati keindahan bawah laut,” imbuh Dody.
Hanya saja sejauh ini yang masih menjadi tugas berat pengembangan pariwisata Buleleng untuk menambah lama waktu menginap. Sebab selama ini rata-rata lama masa tinggal wisatawan di Buleleng masih di angka 1,8 hari. Dispar Buleleng masih menyusun strategi yang tepat untuk dapat menaikkan lama tinggal wisatawan di Buleleng.7 k23
Komentar