nusabali

Desa Adat Minta Pasar Senggol Dikembalikan ke PRG

  • www.nusabali.com-desa-adat-minta-pasar-senggol-dikembalikan-ke-prg

Sebelum ada kepastian lokasi, prajuru Desa Adat Gianyar tetap menempati pasar senggol di areal Kebo Iwa.

GIANYAR, NusaBali
Prajuru Desa Adat Gianyar geruduk kantor Bupati Gianyar, Kamis (18/7) pagi. Mereka menemui Pj Bupati Gianyar Dewa Tagel Wirasa untuk meminta pasar senggol dikembalikan ke lokasi awal yakni di Pasar Rakyat Gianyar. 

Pemicunya, Pemkab Gianyar melayangkan surat pemberitahuan kepada Desa Adat Gianyar tentang pemberhentian kerja sama pengelolaan pasar senggol di GOR Kebo Iwa. Prajuru desa adat geram diberikan deadline hingga 31 Juli 2024. Artinya pasar senggol yang menampung 300 pedagang kuliner dan non kuliner itu terancam tidak punya tempat alias tutup. 

Kedatangan prajuru Desa Adat Gianyar didampingi pecalang. Pertemuan berlangsung tertutup. Bendesa Adat Gianyar, AA Gde Mayun, usai pertemuan mengatakan semua aspirasi yang disampaikan oleh prajuru diterima dan dijanjikan segera disikapi. “Bapak Pj Bupati menerima semua harapan yang kami sampaikan. 

Karena pasar senggol yang dikelola Desa Adat Gianyar ini memiliki histori yang panjang bersama Pemkab Gianyar. Kami harap semua permintaan kami dikaji dan mendapatkan solusi terbaik,” ungkap Agung Mayun.  

Sebelum ada kepastian lokasi, Desa Adat Gianyar tetap akan menempati pasar senggol di areal Kebo Iwa. Menurut Agung Mayun, dari historinya pasar senggol ini dulunya berlokasi di areal Pasar Gianyar sebelum revitalisasi. 

Karena itu mereka menilai lebih tepat dikembalikan ke Pasar Rakyat Gianyar. “Untuk penentuan lokasi ini, kami harap Pemkab Gianyar selalu berkoordinasi dengan Desa Adat Gianyar sebagai pengelola,” harap Agung Mayun. Dalam pertemuan itu, batas waktu pengosongan areal Kebo Iwa akhirnya dianulir. 

Terpisah, Pj Bupati Gianyar Dewa Tagel Wirasa belum bisa memberikan keterangan terkait pertemuan itu. Saat dicegat awak media, dengan tergesa-gesa Pj Bupati masuk ke mobil. Pj Bupati hanya menyampaikan akan memberikan keterangan. “Maaf nggih, nanti nanti nggih,” ucap Dewa Tagel singkat. 7 nvi

Komentar