DTW Bedugul Mangkrak, Pemkab Kelimpungan
DTW Bedugul Mangkrak
DTW Bedugul
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan
Anak Agung Ngurah Satria Tenaya
Investor
Kios Cendramata
Bedugul
Kami paling (kelimpungan) mencari investor. Karena pengelolaan DTW ini harus benar-benar matang. (Kepala Dinas Pariwisata Tabanan Anak Agung Ngurah Satria Tenaya)
TABANAN, NusaBali
Desain penataan DTW (Daerah Tujuan Wisata) Bedugul di Desa Batusesa, Kecamatan Baturiti, Tabanan, telah rampung. Namun Pemkab Tabanan saat ini kelimpungan mencari investor untuk diajak bekerja sama dalam pengelolaan. Akibatnya, DTW ini hingga kini mangkrak.
Sebelumnya, Pemkab Tabanan telah merancang desain penataan kawasan Bedugul pasca belasan tahun terbengkalai. Dalam desain untuk lahan seluas 2 hektare ini juga didesain parkir empat lantai.
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan Anak Agung Ngurah Satria Tenaya mengatakan desain penataan DTW Bedugul telah rampung. Tahapannya sekarang sedang mencari investor untuk diajak bekerja sama. "Desain sudah rampung akhir tahun 2023, tapi kami paling (kelimpungan) mencari investor. Karena pengelolaan DTW ini harus benar-benar matang," ujarnya, Kamis (18/7).
Disebutkan, sejumlah upaya sudah dilakukan dalam mencari partner untuk pengelolaan DTW Bedugul secara keseluruhan. Baik dari badan promisi daerah sudah menyebar informasi. Bahkan rencananya Dinas Pariwisata juga bakal melakukan penjajakan ke sektor-sektor desa wisata bermaksud mendapat investor dalam negeri.
"Untuk mencari partner ini, memang tidak gampang. Perlu penjajakan maksimal. Karena dalam pengelolaan DTW Bedugul ini harus dilakukan secara keseluruhan. Belum lagi menentukan konsepnya seperti apa dalam pemanfaatan lahan Pemkab ini. Jadi sekarang kita sambil jalan dulu, mudah-mudahan segera bisa bertemu investor," harapnya.
Kendati demikian, Ngurah Tenaya mengaku belum bisa menarget kapan harus mendapatkan investor tersebut. Yang jelas penjajakan terus dilakukan guna bisa mendapat investor terbaik. "Kami belum berani menarget harus dapat investor tahun 2024. Sebab mencari yang pas itu sulit, karena nanti perlu dilakukan koordinasi matang, apakah lahan ini akan disewa atau kerja sama. Jadi sambil jalan," tegasnya.
Mantan Kabag Tapem ini menambahkan terkait dengan bangunan yang sudah ada saat ini, seperti kios maupun tolilet yang dibangun menggunakan sumber dana dari pemerintah pusat, tetap akan dipelihara. Konsepnya nanti apabila ada yang rusak pasti akan dihapuskan. "Sekarang memang belum ada pihak yang menempati. Begitu pula kami telah sewakan, namun tidak ada yang mau menyewa," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, wisata DTW Bedugul sejak tahun 2010 terbengkalai pasca I Wayan Purnayasa selaku pihak ketiga mengundurkan diri mengelola. Pengaktifan kembali DTW yang berdiri di aset Pemkab Tabanan ini telah dibahas berulang kali. Sempat diwacanakan akan dikelola oleh Perusahaan Dharma Santika (PDDS) Tabanan, namun hingga kini tak jelas.
Guna membangkitkan kawasan itu, Pemkab Tabanan sudah menata fisik. Di DTW Bedugul ini sudah dibangun sejumlah kios cindramata, toilet berstandar internasional, hingga penataan parkir dan gapura. Bahkan terbaru, sebelum pandemi Covid-19, rehabilitasi restoran. Namun pasca pembangunan itu belum sempat digunakan hingga sejumlah bangunan usai direnovasi rusak kembali.
Kios cindramata tersebut sudah dibangun lewat DAK 2018. Tak hanya kios, toilet dengan anggaran Rp 250.800.000 lewat DAK Tahun 2018 telah dibangun. Sementara renovasi restauran dianggarkan Rp 1 miliar lewat APBD Tabanan.7des
Komentar