Puskesmas Tanpa Sopir Ambulans
Sopir Ambulans
Puskesmas
Kadis Kesehatan Karangasem
I Gusti Bagus Putra Pertama
Kepala Puskesmas Kubu I
dr Ida Made Ananta Warmadewa
Kan tidak boleh mengangkat tenaga kontrak termasuk untuk tenaga sopir. (Kadis Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama).
AMLAPURA, NusaBali
Sejumlah Puskesmas di Karangasem tanpa didukung sopir ambulans. Penyebabnya, para sopir ini dipindahkan menjadi sopir AJP (antar jemput pasien) gratis. Namun ada juga staf Puskesmas merangkap jadi sopir ambulans.
Ada juga sopir sewaan saat ada pasien dirujuk.
Kadis Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama membenarkan hal itu. Dia mengaku tidak perlu mengangkat tenaga sopir karena bisa memanfaatkan tenaga yang ada di internal Puskesmas. "Kan tidak boleh mengangkat tenaga kontrak termasuk untuk tenaga sopir," jelas I Gusti Bagus Putra Pertama kepada NusaBali di ruang kerjanya, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Kamis (18/7).
Pantauan NusaBali, di Puskesmas Kubu I, di Banjar/Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Karangasem tidak memiliki sopir ambulans dan tenaga Satpam. Sehingga jika ada pasien yang mesti dirujuk, maka saat itu petugas Puskesmas Kubu I, menyewa sopir.
"Selama ini, kami sewa sopir untuk antar pasien, atau staf yang bisa nyetir, mengantar pasien itu. Selama ini pelayanan tetap berjalan," kata Kepala Puskesmas Kubu I dr Ida Made Ananta Warmadewa.
Kepala Puskesmas Kubu I menambahkan, selama ini tidak banyak ada pasien hingga dirujuk. "Jarang-jarang ada pasien dirujuk," tambahnya. Selain tidak punya sopir ambulans karena dipindah jadi sopir AJP Karangasem, juga tidak punya tenaga Satpam. "Pelayanan selama ini lancar-lancar saja," tambahnya.
Puskesmas Kubu I sendiri, wilayah kerjanya, di 5 desa: Desa Tulamben, Desa Kubu, Desa Baturinggit, Desa Dukuh, dan Desa Sukadana, di dalamnya ada 29 banjar dinas, 41 posyandu, 6 TK, 21 SD, 3 SMP dan 2 SMA/SMK.
Pelayanannya berupa, kesehatan umum, kesehatan ibu dan anak, kesehatan anak, gigi dan mulut, Keluarga Berencana, laboratorium, gizi, kupresure, apotek, imunisasi, kanker leher rahim, klinik VCT (voluntary counseling and testing) bidang konsultasi dan ambulans.
Di bagian lain Kepala Puskesmas Karangasem II dr I Gede Dera Eka Adnyana, juga mengaku tidak memiliki sopir ambulans. "Staf yang bisa nyetir, biasanya antar pasien rujukan," katanya.
Puskesmas Karangasem II di Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem cukup dekat merujuk pasien ke RSUD Karangasem. "Hanya tidak punya sopir ambulans, tetapi punya tenaga Satpam," tambah pejabat dari Desa Selumbung, Kecamatan Manggis.
Berbeda dengan Puskesmas Selat, menurut Kepala dr I Gusti Lanang Udiyana, mengaku memiliki sopir ambulans dan tenaga Satpam. "Di sini lengkap ada sopir ambulans dan Satpam," jelas Gusti Udiyana.
Kadis Bagus Putra Pertama menegaskan tidak perlu mengangkat tenaga sopir dan Satpam. Sebab, tidak ada lagi regulasi yang mengatur mengangkat tenaga kontrak. "Manfaatkan tenaga yang ada saja, terpenting pelayanan lancar," pintanya.7k16
1
Komentar