nusabali

Penutupan MPLS Diisi Pendidikan Literasi

  • www.nusabali.com-penutupan-mpls-diisi-pendidikan-literasi

AMLAPURA, NusaBali - Penutupan di MPLS (masa pengenalan lingkungan seolah) di beberapa SMP negeri di Karangasem diisi beragam pendidikan literasi. Penutupan MPLS di SMPN 3 Selat, diisi literasi tentang lalulintas dan gemar menabung.

Kegiatan diadakan di halaman sekolah setempat, Banjar Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (18/7). Kapolsek Selat AKP Dewa Gede Ariana memberikan materi literasi tentang tertib berlalulintas. 

Saran Kapolsek Selat, agar siswa yang membawa kendaraan sepeda motor ke sekolah, agar selalu mengenakan helm standar, kendaraannya lengkap spion, lampu rating, sayap, dan menaati rambu-rambu lalulintas.

“Siswa sepanjang perjalanan agar menghindari ngobrol sambil berkendara, jaga jarak, dan utamakan keselamatan di jalan,” pinta Kapolsek Selat AKP Dewa Gede Ariana. Sedangkan materi literasi dari PT Bank BPD Bali Cabang Pembantu Kecamatan Selat melalui Yogi Saputra, memperkenalkan tabungan simpanan pelajar (SimPel) berupa buku tabungan. 

Yogi Saputra mengingatkan, agar siswa membiasakan diri menabung sejak dini, agar penggunaan uang tidak boros, hemat, dan dananya bisa digunakan untuk lebih berguna di kemudian hari.

“Sisihkanlah bekal uang jajan itu, kemudian ditabung, untuk kepentingan yang lain di kemudian hari,” pintanya.

Sebelum memulai, terlebih dahulu Yogi Saputra memperkenalkan mata uang rupiah, dengan beberapa macam pecahan. Ternyata semua pecahan mata uang rupiah telah dikenal siswa, kelas VII, berjumlah 297 siswa, kelas VIII sebanyak 300 siswa dan kelas IX sebanyak 261 siswa, itu pertanda telah biasa belanja.

Yogi Saputra yang didampingi Kasek SMPN 3 Selat I Komang Gede Sudarsana mengatakan, dengan membudayakan gemar menabung, juga sebagai bentuk edukasi, sehingga efektif dalam hal penggunaan uang.

Sebanyak 858 siswa antusias mengikuti pendidikan literasi. “Sebenarnya manfaat menabung, agar disiplin mengatur keuangan, sehingga hidup jadi hemat,” jelas Yogi Saputra.

Apalagi pemerintah telah mengeluarkan kebijakan, semua bank di Indonesia wajib melayani siswa membuka simpanan pelajar, untuk mendorong budaya menabung sejak dini. “Apalagi transaksi penyetoran, penarikan dan pemindahan buku, dilayani di sekolah,” tambahnya.

Kasek SMPN 2 Selat I Komang Arta juga menggelar literasi di acara MPLS, berupa deklarasi anti kekerasan, anti bullying, dan lain-lain. “Kami juga selipkan pendidikan literasi di MPLS,” kata I Komang Arta.

Di bagian lain Kasek SMPN 1 Selat I Nengah Sikiarta juga mengatakan di akhir MPLS itu, menyelipkan pendidikan literasi. “Kami beri materi pendidikan literasi, numerasi, juga telah memperkenalkan perpustakaan. Nantinya setiap buku yang dibaca mesti memahami isi dari buku itu sendiri, yang di dalamnya juga tertuang pendidikan karakter,” jelas Sikiarta.7k16

Komentar