nusabali

Susul Kakao, Harga Kopi Bali Melejit

  • www.nusabali.com-susul-kakao-harga-kopi-bali-melejit

DENPASAR, NusaBali - ‘Menyusul’ kakao, harga kopi Bali, terutama kopi Robusta juga ‘melompat’. Dari awalnya sekitar 40.000 perkilo yang green bean, kini harga kopi Robusta menjadi Rp90.000 perkilo. Sedangkan untuk kopi yang baru petik, harganya  Rp16.000 perkilo.

Sementara kopi Arabica harganya relatif stabil Rp125.000 perkilo yang green bean, yang baru petik Rp20.000 perkilo. Di Bali saat ini, sedang berlangsung panen kopi yang diperkirakan sampai bulan Oktober mendatang.

Ketua Asosiasi Kopi Indonesia (Aski) Provinsi Bali, Dwika Atmika Arya Rumawan mengatakan Kamis (18/7). “Astungkara harga kopi sekarang bagus. Kami tentu senang,” ucapnya.

Panen  kopi di Bali sudah mulai sejak Juni lalu. Diperkirakan sampai dengan  bulan Oktober. Petani,  kata Dwika Atmika sebagian besar sudah panen  dengan sistem petik merah, yakni hanya memetik atau memanen biji kopi yang benar- benar sudah matang atau masak, sehingga warnanya merah. Karena itulah, masa panen kopi berlangsung cukup lama.

Namun diakui  masih ada seberapa   petani yang ‘ngerot’. Maksudnya, baik biji kopi yang merah maupun yang masih muda dipetik sekalian.

“Tetapi secara umum, rata- rata sudah petik merah,” jelasnya. Karena itulah kualitas biji kopi Bali  tergolong bagus.

Dwika Atmika mengatakan sebagian besar produksi kopi Bali untuk memenuhi konsumsi domestik  yakni di Bali sendiri. Baik untuk konsumsi masyarakat maupun konsumsi  di sektor industri, terutama industri pariwisata. “Jadi tak sampai mengekspor. Untuk kebutuhan sendiri saja masih kurang,” terangnya.

Menurut Dwika Atmika, dari pengalaman di lapangan produksi buah kopi kurang optimal. Hal itu karena faktor  sistem budidaya dan faktor cuaca.  Faktor budidaya dimaksud adalah proses penanaman, pemeliharaan, pemupukan yang kurang maksimal, sehingga berdampak terhadap produksi tanaman kopi.

“Apalagi kalau tanaman kopi dipakai sebagai tanaman sela atau sambilan, jarang biasanya dirawat  optimal seperti dipupuk,” jelasnya.

Perkebunan kopi di Bali banyak dijumpai di Pupuan Tabanan untuk jenis kopi robusta, sementara  di Kintamani  jenis kopi arabica.

Sebelumnya komoditas perkebunan yakni biji  kakao Bali harganya juga melonjak dari sekitar Rp30.000 perkilo, belakangan jadi Rp140.000 perkilo.Hal itu menyebabkan petani kakao, khusus di Jembrana jadi sumringah. K17

Komentar