nusabali

Lima Anak Terlantar Asal Semarang Diciduk Satpol PP

  • www.nusabali.com-lima-anak-terlantar-asal-semarang-diciduk-satpol-pp

SINGARAJA, NusaBali - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Buleleng kembali mengamankan anak-anak terlantar yang menggelandang di Buleleng, Jumat (19/7) sore kemarin.

Lima orang anak di bawah umur asal Semarang diciduk di Traffic Light simpang empat Jalan Ayani-Pantai Penimbangan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Buleleng I Gede Arya Suardana, tim patroli mengamankan lima orang anak punk di bawah umur yang sedang mengamen. Mereka diamankan dan digriing Satpol PP ke Dinas Sosial Buleleng untuk dipulangkan ke daerah asalnya.

“Pengamanan gelandangan, pengemis, anak terlantar termasuk anak-anak punk yang tidak memiliki tujuan pasti, salah satu penegakan Perda No. 6 tahun 2009 tentang Ketertiban Umum. Dari pengakuannya mereka baru sampai di Buleleng Kamis kemarin, tujuannya tidak jelas sehingga kami amankan,” terang Suardana.

Kelima anak di bawah umur itu lalu diserahkan ke Dinas Sosial Buleleng untuk dipulangkan ke daerah asalnya. Kepala Dinas Sosial Buleleng, Putu Kariaman Putra dikonfirmasi terpisah mengatakan, setelah didata mereka akan diinapkan semalam di ruang antara Dinas Sosial. Pemulangan ke daerah asal direncanakan hari ini Sabtu (20/7).

“Kami masih koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Bali karena antar pulau, pemulangan baru bisa besok, kalau mendadak tidak bisa. Dinas provinsi yang menyiapkan biaya pemulangan, kami bantu fasilitasi. Kami inapkan dulu di ruang antara, ruang transit khusus untuk gepeng, anak terlantar,” terang Kariaman.

Sejak awal tahun lalu, Dinas Sosial telah memfasilitasi pemulangan belasan anak punk maupun anak terlantar dari luar pulau Bali. Sejauh ini Buleleng menjadi daerah tujuan anak terlantar, karena sebagian besar mereka tidak membawa bekal perjalanan. Setelah sampai di Buleleng mereka rata-rata mengamen untuk mendapatkan uang.

“Sering kali saya tanya kenapa datang ke Buleleng, sebagian menjawab karena mereka kehabisan bekal. Padahal tujuan awalnya Denpasar, mereka ingin mengunjungi tempat-tempat terkenal di Selatan, tetapi karena tidak bawa bekal, ujungnya menggelandang,” imbuh pejabat asal Desa Bubunan, Kecamatan Seririt ini.

Meski demikian pemerintah tidak lantas bisa lepas tangan atas persoalan ini. Anak-anak terlantar ini diberikan makan dan diantar pulang ke daerah asalnya. Mereka juga diberi pemahaman agar tidak datang tanpa tujuan dan menggelandang lagi ke Buleleng.7 k23

Komentar