Pengawas SMA/SMK Matangkan Akreditasi dan Manajemen Online
Pengawas SMA/SMK
Kombel (kelompok belajar)
BAN (Badan Akreditasi Nasional)
Manajemen Online
Akreditasi
AMLAPURA, NusaBali - 36 tenaga pengawas SMA/SMK se-Bali berkumpul menggelar kombel (kelompok belajar) untuk membahas model akreditasi terbaru BAN (badan akreditasi nasional). Bahasan juga tentang sistem pelaporan secara online gunakan ASIK PPS (aplikasi siklus pendampingan pengawas sekolah).
Dengan aplikasi itu bisa menyusun pelaporan cukup melalui aplikasi itu, secara online. Kepala Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali I Ketut Seputra Ariadi didampingi Koordinator Pengawas Disdikpora Bali I Wayan Suwira yang membuka kombel itu, di Aula SMAN 1 Amlapura, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Jumat (19/7).
Acara yang terlaksana yang keempat kalinya, pelaksanaannya setiap sebulan sekali, berpindah-pindah di tiap kabupaten, menurut I Wayan Suwira, tujuannya untuk mengupdate pengetahuan terbaru agar lebih optimal dalam melakukan pendampingan di sekolah-sekolah.
I Wayan Suwira sendiri memberikan materi model akreditasi terbaru BAN (PDM (Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah) di semua jenjang, sesuai amanat Permendikbudristek Nomor 38 Tahun 2023.
I Wayan Suwira menjelaskan, tentang mekanisme akreditasi BAN PDM yang mengubah pola pikir serta mengembangkan budaya asesor, dengan berpatokan pada Sispena (sistem penilaian akreditasi). "Ilmu pengetahuan kan terus berkembang, itulah pentingnya menggelar kombel, saling sharing pengetahuan," jelas pendidik dari Tabanan itu.
Pengawas SMK Disdikpora Bali yang bertugas di Karangasem I Nyoman Pasek, berbagai teknik memudahkan bekerja sebagai pengawas dengan memperkenalkan aplikasi siklus pendampingan pengawas sekolah (ASIK PPS). "Aplikasi ini bisa membantu tugas-tugas pengawas dalam menuangkan laporan, cukup tuangkan di aplikasi. Sehingga tidak perlu buat laporan administrasi," kata mantan guru SMAN 2 Amlapura tersebut.
Adanya aplikasi tersebut, kata I Nyoman Pasek, pimpinan dengan mudah memantau kinerja pengawas. Di samping, bisa berfungsi memantau keberadaan e-rapor, kurikulum sekolah dan yang lainnya, karena di dalamnya ada fitur-fitur pilihan.
"Jadi setiap pengawas mesti rajin mengisi aplikasi itu dengan data-data hasil kerja di lapangan, setelah menyelesaikan tugas, agar kelihatan sejauh mana telah bekerja," katanya.
I Nyoman Pasek mengatakan, aplikasi itu juga bisa bermanfaat sebagai media diskusi jarak jauh antar pengawas, bisa berbagi ilmu pengetahuan, bisa juga memberikan masukan.
Sedangkan pengawas I Wayan Hadi Suartana, memberikan materi pemetaan dan peningkatan kompetensi guru, disusul pengawas I Kadek Arta memberikan materi bahan ajar diklat pengawas sekolah dan PPKSP (pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan).
Pencegahan itu penting, karena berdasarkan penelitian, tingginya korban kekerasan fisik di sekolah, atau psikis, korban kejahatan seksual, korban pornografi, perundungan (perilaku tidak menyenangkan), diskriminasi, intolerensi dan lain-lain. Sebanyak 36 pengawas hadir, pengawas SMA sebanyak 17 orang, pengawas SMK sebanyak 17 orang dan pengawas SLB sebanyak 2 orang, bertindak sebagai moderator, Ni Wayan Adnyani.7k16
1
Komentar