Perkuat Mental dan Kendalikan Sad Ripu, 444 Siswa Ikuti Upanayana di SMAN 1 Amlapura
Upacara Sisya Upanayana
SMAN 1 Amlapura
Ida Pedanda Gede Putra Tamu
Geria Jungutan
Kasek SMAN 1 Amlapura
I Ketut Marta Ariana
AMLAPURA, NusaBali - 444 siswa kelas X mengikuti upacara Sisya Upanayana di SMAN 1 Amlapura, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Saniscara Pon Sinta, Sabtu (20/7). Upacara ini bertujuan untuk memperkuat sikap mental, dan untuk mengendalikan sifat-sifat sad ripu dalam diri.
Ida Pedanda Gede Putra Tamu dari Geria Jungutan, Banjar Darmakarya, Desa Bungaya, yang muput upacara. Ritual ini sebagai proses awal memasuki masa Brahmacari Asrama, ditandai dengan upacara pawintenan massal.
Prosesinya diawali natab banten biakala agar terhindar dari pengaruh bhuta kala, berlanjut natab banten durmanggala, disusul melantunkan puja Tri Sandya, kemudian muspa bersama. Terakhir seluruh siswa mengikuti upacara pawintenan (panyucian diri), ditandai mengenakan benang tridatu dan karawista di kepala.
Kasek SMAN 1 Amlapura I Ketut Marta Ariana mengatakan, upacara Sisya Upanayana sebagai bentuk pembersihan diri sebelum memulai pembelajaran. Sesuai yang tertuang dalam kitab suci Sathapatha Brahmana, anak didekatkan pada guru dengan simbol benang suci dan karawista sehingga siswa dan guru terikat selama menuntut ilmu.
Pembersihan bathin itu, katanya, bertujuan agar emosi siswa terkendali, pikiran jadi cerdas, dan kualitas karakter siswa meningkat. Jika emosi terkendali, dan pikiran jadi cerdas, siswa akan taat atas segala tata tertib yang berlaku di sekolah. Muaranya, siswa hormat kepada guru, dan saling menjaga sesama siswa.
Kesemuanya itu bisa tercapai, lanjut Marta Ariana, setelah musuh-musuh yang ada dalam diri bisa dikendalikan melalui ritual. Banyak macam musuh-musuh dalam diri, salah satunya sad ripu.
Disebutkan, upacara Sisya Upanayana yang utama mohon restu kepada Ida Bhatara Sang Hyang Aji Saraswati, sebelum mempelajari ilmu pengetahuan suci agar terbebas dari kebodohan. Sebab, siswa baru bagaikan pisau bermata dua, berharap agar pisau yang diasah nanti mampu mempelajari ke hal-hal yang baik, bukan sebaliknya.
Tujuan lain menggelar ritual tersebut, katanya, untuk membangun kedekatan dengan guru swadiyaya, guru pengajian, guru rupaka, dan guru wisesa.
"Upacara ini rutin kami laksanakan setiap tahun, usai menggelar MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah)," jelasnya.
Harapannya, agar siswa baru berbakat di segala bidang sehingga prestasi di SMAN 1 Amlapura berkesinambungan. Misalnya, SMAN 1 Amlapura mampu mengawinkan gelar Jegeg-Bagus Karangasem 2023, melalui, Ni Made Desi Awidya kelas XII IPA3 dan I Komang Priyanka Supanji, kelas XI, juga agar tamatan SMAN 1 Amlapura mampu lolos ke perguruan tinggi sebanyak-banyaknya.
SMAN 1 Amlapura kali ini meloloskan 86 siswa ke perguruan tinggi melalui SNBP (seleksi nasional berbasis prestasi). Perolehan itu naik di bandingkan tahun 2023, sebanyak 70 siswa.
Di bagian lain, Kasek SMPN 3 Selat I Komang Gede Sudarsana mengatakan, telah melaksanakan sisia upanayana melibatkan 297 siswa kelas VII bertepatan hari Saraswati Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (13/7). 7k16
1
Komentar