nusabali

Baru Ditanam Seminggu, Padi di Jatiluwih Sudah Membentuk Hamparan Hijau

  • www.nusabali.com-baru-ditanam-seminggu-padi-di-jatiluwih-sudah-membentuk-hamparan-hijau

TABANAN, NusaBali.com - Seminggu setelah ditanam, bibit padi di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, sudah membentuk hamparan hijau yang indah. Proses penyemaian bibit padi yang dilakukan secara tradisional ini menggambarkan dedikasi dan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh para petani setempat.

Proses penyemaian bibit padi di Jatiluwih dimulai dengan persiapan lahan semai yang dipilih di tempat yang datar, mudah diairi, dan terpapar sinar matahari yang optimal. 

Sementara tanah dicangkul dan dihaluskan untuk membuat bedengan ideal bagi pertumbuhan bibit padi, kemudian diberi pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos untuk meningkatkan kesuburannya.

“Proses ini merupakan bagian integral dari budaya kami,” ujar Ketut ‘Jhon’ Purna, Manajer Pengelola DTW Jatiluwih, Senin (22/7/2024), terkait proses penyemaian di Jatiluwih.

“Kami sangat bangga dengan metode tradisional yang kami gunakan. Setiap langkah dilakukan dengan penuh perhatian dan cinta untuk memastikan bahwa padi kami tumbuh subur dan berkualitas tinggi.”

Proses penyemaian bibit padi di lokasi yang diakui UNESCO sebagai warisan dunia ini  melibatkan beberapa tahapan penting. 

Pertama, lahan semai dipilih di tempat yang datar dan mudah diairi. Tanah kemudian dicangkul dan dihaluskan untuk membuat bedengan yang ideal, serta diberi pupuk organik untuk meningkatkan kesuburannya. 

Setelah itu, benih padi varietas lokal yang telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan Jatiluwih ditaburkan secara merata di atas bedengan dan diairi dengan hati-hati untuk menjaga kelembaban tanah.

Selanjutnya, bibit padi dirawat dengan penyiangan gulma secara manual, pengairan rutin, dan pemupukan susulan secara berkala menggunakan pupuk organik atau hayati untuk memastikan pertumbuhannya optimal. Setelah satu minggu, bibit padi telah tumbuh dengan 3-4 daun dan tinggi sekitar 10-15 cm, siap untuk dipindah tanam ke sawah.

Pada tahap akhir, sawah dibajak dan diratakan untuk mempersiapkan penanaman bibit padi. Bibit padi ditanam di sawah dengan jarak tanam yang sesuai dengan varietas padi yang digunakan, dilakukan dengan tangan secara hati-hati untuk memastikan bibit tertanam dengan baik dan posisinya tegak.

Dalam seminggu, bibit padi di Jatiluwih menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada hari 1-3, benih padi mulai berkecambah dengan tunas hijau muda yang muncul dari dalam benih, serta akar yang mulai tumbuh dan menembus tanah. 

Pada hari 4-6, daun-daun kecil mulai bermunculan, memainkan peran penting dalam fotosintesis. Pada hari ke-7, bibit padi telah memiliki 3-4 daun dan tinggi sekitar 10-15 cm, siap untuk dipindah tanam ke sawah.

Para petani di Jatiluwih akan terus merawat padi dengan penuh perhatian setelah ditanam di sawah. Penyiraman, pemupukan, penyiangan gulma, dan pengendalian hama penyakit dilakukan secara berkala untuk memastikan pertumbuhan optimal. 

Proses ini adalah awal dari perjalanan panjang padi di Jatiluwih, yang dalam beberapa bulan ke depan akan tumbuh, berbunga, dan menghasilkan bulir-bulir beras yang lezat dan kaya nutrisi.

Keindahan terasering Jatiluwih tidak hanya menjadi daya tarik visual tetapi juga bukti nyata dedikasi dan kearifan lokal para petani dalam menjaga warisan budaya dan menghasilkan pangan berkualitas tinggi.

Komentar