Rare Bali Festival 2024 Libatkan 1.000 Anak
Yayasan Penggak Men Mersi
Rare Bali Festival 2024
Hari Anak Nasional
Kadek Wahyudita
Sanggar Kukuruyuk
Kemendikbud RI
DENPASAR, NusaBali - Memperingati Hari Anak Nasional, Yayasan Penggak Men Mersi bekerja sama dengan sejumlah komunitas termasuk Sanggar Kukuruyuk milik Made Taro akan menggelar Rare Bali Festival pada 23-24 Juli 2024.
Festival tersebut akan melibatkan 1.000 anak yang sekaligus merayakan 50 tahun pengabdian maestro Made Taro di Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar.
Ada berbagai kegiatan untuk anak pada festival ini mulai dari permainan tradisional, menyanyi, hingga seni anak. Bahkan dalam pelaksanaannya juga ada permainan tradisional untuk anak disabilitas yang baru diciptakan Made Taro. Hal itu diungkapkan Ketua Yayasan Penggak Men Mersi, Kadek Wahyudita saat jumpa pers, Senin (22/7). Dia menekankan pentingnya permainan tradisional dan dongeng sebagai bagian dari warisan budaya.
Menurutnya, meskipun sering dianggap kuno, permainan tradisional memiliki manfaat besar untuk pendidikan karakter anak, termasuk sikap sportif, disiplin, dan sopan santun. "Permainan tradisional memainkan peran penting dalam mengembangkan kecerdasan otak, emosional, spiritual, dan fisik," jelas Wahyudita.
Sementara Ketua panitia, Putu Suryadi mengatakan festival ini dibiayai oleh Dana Indonesiana dari LPDP Kemendikbud RI dengan dua sub-kegiatan utama, yakni dokumentasi karya Made Taro dan festival itu sendiri. Dokumentasi mencakup pembuatan tiga video tutorial permainan tradisional, termasuk keranjang duren, kulkul, dan pompongan.
Video ini bertujuan untuk melestarikan dan menyebarluaskan permainan tradisional kepada generasi mendatang. Tema festival tahun ini adalah ‘Merawat Tradisi, Cipta Inovasi untuk Generasi’ yang mencerminkan dedikasi Made Taro selama lebih dari 50 tahun. Kegiatan ini menampilkan berbagai kegiatan, seperti parade budaya anak, workshop, lomba, pameran, dan saresehan. Lomba-lomba yang digelar meliputi Lomba Meplalian karya Made Taro, aransemen musik/gending rare, dan lomba gambar ilustrasi permainan.
Selama dua hari, festival ini akan melibatkan lebih dari 1.000 anak dari TK hingga SMP di Kota Denpasar. Sementara itu, Gede Tarmada yang merupakan putra Made Taro mengatakan dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, karakter anak dibentuk termasuk lewat mendengarkan dongeng. "Kami akan menghadirkan permainan tradisional untuk anak disabilitas dengan nama Pongpongan," ungkapnya. 7 mis
1
Komentar