nusabali

Sutha Tambah Lari di Bandung

  • www.nusabali.com-sutha-tambah-lari-di-bandung

JAKARTA, NusaBali - Penyanyi Putu Sutha Natha Wijaya sukses mengikuti Pocari Sweat Run 2024 kategori 10 km di Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/7) kemarin. Bahkan, dia menambah larinya di ajang tersebut. Sutha melakukannya sebelum start dan finish yang berlangsung di Gedung Sate.

"Jadi, saya lari lebih awal dari penginapan menuju garis start sejauh 2 km. Lalu setelah finis, saya menambah lari lagi sekitar 1,9 km," ujar Sutha kepada NusaBali, Senin (22/7). Lari tambahan setelah finish, Sutha lakukan di sekitaran Gedung Sate.

Dia melakukan di sana, agar sekalian memberikan dukungan kepada teman-temannya saat memasuki garis finish di kategori half marathon dan full marathon. Dengan tambahan lari itu, Sutha mengaku, tidak masalah. Lantaran setiap akhir pekan, dia rutin lari lebih dari 10 km.

"Saya punya program latihan khusus, setiap minggu sudah terjadwal harus lari berapa km, sehingga tidak ada kendala ketika menambah lari. Pastinya, juga ditambah dengan asupan nutrisi dan istirahat yang cukup agar bisa menjalaninya," terang Sutha.

Bagi pria yang menciptakan lagu Ayo Lari ini, Pocari Sweat Run 2024 merupakan keikutsertaannya kedua. Pertama kali, dia mengikuti tahun 2023 lalu di kategori half marathon. Kala itu, Sutha finish dengan catatan waktu 2 jam 56 menit. Di tahun 2024, dia mengikuti kategori 10 km dengan catatan waktu 1 jam 27 menit.

"Saya ikut kategori 10 km supaya lebih santai, karena sembari mengerjakan program long run di hari Minggu," jelas Sutha. Menurut Sutha, lari di Kota Bandung, yang paling menyenangkan adalah cuacanya yang dingin di pagi hari. Terlebih, di ajang tersebut dia bertemu dengan teman-temannya.

"Tahun ini, mengikuti Pocari Sweat Run terasa lebih menyenangkan karena saya lari tidak ada target khusus. Jadi, santai sekali dan pastinya banyak ketemu teman-teman pelari dari berbagai kota di Indonesia," jelas Sutha.

Meski begitu, lanjut Sutha, lari di sana juga ada kendala. Yakni, jalur lari kurang steril karena padatnya kendaraan. Para pelari pun, tidak bebas melenggang dan harus ekstra hati-hati ketika berpindah ke ruas jalur di jalan raya. 7 k22

Komentar