Ditarget Medali Emas Olimpiade Paris, Tiga Lifter Terbang ke Prancis
JAKARTA, NusaBali - Indonesia mengirimkan tiga atlet angkat besi berlaga di Olimpiade Paris 2024, dengan target lebih baik dari Olimpiade Tokyo. Ketiga atlet itu, yakni Eko Yuli Irawan di kelas 61kg, Rizki Juniansyah di kelas 73kg, dan Nurul Akmal di kelas +81kg.
Ketiganya telah bertolak ke Paris dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (21/7) malam. Atas target itu, Rizki Juniansyah (21 tahun) merasa tidak terbebani.
"Untuk saat ini enggak terbebani ya, tapi ini (target medali emas) jadi motivasi buat saya untuk ke depannya mendapat medali emas dan itu harus, insyaallah tercapai buat Indonesia," ujar Rizki Juniansyah, di Mess Kwini, Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (20/7) lalu.
Rizki adalah salah satu talenta terbaik angkat besi Indonesia di Olimpiade Paris. Dia memastikan tiket ke Paris setelah menjuarai ajang IWF World Cup 2024 di Phuket, Thailand, April lalu. Rizki mencatatkan total angkatan 365 kg dengan perincian 164 kg di angkatan snatch dan 201 kg saat clean & jerk.
Pencapaian angkatan beban 201 kg pada saat clean & jerk membuat Rizki memecahkan rekor dunia. Rizki pun mengatakan, dirinya berdebar-debar menghadapi Olimpiade Paris karena ajang olimpiade pertama kali yang diikuti.
Hal itu berbeda dengan Eko Yulianto yang empat kali mengikuti Olimpiade dan Nurul yang pernah di Olimpiade Tokyo. Namun, kata Rizki, Olimpiade jadi kesempatan bagi atlet mencapai puncak prestasi sehingga dirinya terus menyemangati dirinya untuk bisa meraih prestasi tertinggi.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Rosan Perkasa Roeslani mengaku optimistis para atlet angkat besi mampu meraih medali emas pada Olimpiade Paris 2024.
Rosan mengatakan, angkat besi Indonesia memiliki tradisi meraih medali pada Olimpiade yang dicatatkan Eko Yuli Irawan selama empat kali mengikuti Olimpiade. Namun, perolehan medali masih perak dan perunggu, belum meraih medali emas, sehingga Olimpiade Paris jadi peluang bagi para lifter Merah Putih meraih medali emas.
"Kami memiliki keyakinan dan juga tentu membutuhkan dukungan doa dari seluruh rakyat Indonesia bahwa kita mempunyai peluang untuk mendapatkan medali emas," ujar Rosan Perkasa.
Dia menjelaskan, para atlet yang kini bisa berlaga di Olimpiade Paris merupakan hasil dari kerja sama PABSI, atlet, pelatih, serta berbagai pihak terkait.
PABSI, Rosan melanjutkan, telah menyiapkan para atlet melalui pemusatan latihan nasional sejak 2015 karena pihaknya meyakini bahwa untuk menghasilkan atlet kelas dunia yang bisa bersaing di Olimpiade, membutuhkan proses yang panjang dan tidak bisa instan.
"Kali ini kita punya Rizki yang berusia 21 tahun, kami harapkan bisa mempersembahkan medali emas dan tentunya ada Eko yang mendapatkan medali di empat Olimpiade yang diikuti dan ada Nurul Akmal yang juga pernah ikut berpartisipasi pada Olimpiade Tokyo," pungkas Rosan Perkasa.
Lebih jauh Rosan mengemukakan tim angkat besi akan mematangkan persiapan selama dua pekan di Kota Montpellier, Prancis, sebelum berlaga pada Olimpiade Paris 2024. Sebelum bertolak ke Montpellier, pihaknya telah berkomunikasi pemerintah kota setempat.
"Kami tidak langsung ke Paris tetapi akan menuju Montpellier untuk melaksanakan training camp dua minggu," ujar Sekretaris Jenderal PB PABSI Djoko Pramono.
Tim angkat besi bertolak ke Montpellier pada Minggu (21/7) malam untuk menjalani persiapan lebih lanjut sebelum mengikuti kompetisi yang akan berlangsung selama 7-11 Agustus di South Paris Arena 6.
Wali kota setempat, kata dia, siap menyambut tim angkat besi untuk menjalani latihan sebelum turun di Olimpiade. Wali kota bahkan mengirimkan surat ke Kedutaan Besar Prancis di Indonesia untuk memperlancar kebutuhan visa bagi tim angkat besi. ant
Komentar