nusabali

Universitas Airlangga Diseminasi Riset Nanoteknologi di BBPOM Denpasar

  • www.nusabali.com-universitas-airlangga-diseminasi-riset-nanoteknologi-di-bbpom-denpasar

DENPASAR, NusaBali  - Akademisi Program Studi Rekayasa Nanoteknologi Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, melakukan diseminasi penelitian terbaru mereka di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar, Jalan Cut Nyak Dien, Niti Mandala, Denpasar, Selasa (23/7). Inovasi nanoteknologi pada teknologi screening printed electrode (SPE) dapat meningkatkan efisiensi kerja pengawasan obat dan makanan.

Akademisi Prodi Rekayasa Nanoteknologi Prastika Krisma Jiwanti PhD, telah mendalami penelitian ini bertahun-tahun dengan menggunakan SPE Boron-Doped Diamond Nanoparticle (BDDNP) untuk sensor antibiotik dan bahan makanan. 

“Aplikasi SPE-BDDNP ini akan lebih bermanfaat jika digunakan oleh praktisi yang berkecimpung pada analisis rutin, karena SPE-BDDNP bersifat real-time, simple, akurat, sensitif, dan selektif,” ujarnya. 

Pada era modern ini, teknologi terus berkembang dengan pesat, menciptakan inovasi-inovasi baru yang semakin canggih dan efisien. Prastika mengatakan, salah satu inovasi terbaru yang mendapatkan perhatian besar adalah teknologi screening printed electrode (SPE). 

“Teknologi ini berpotensi untuk merevolusi berbagai industri, mulai dari kesehatan, elektronik, hingga energi terbarukan,” jelas Prastika yang mempelajari nanoteknologi di Jepang. 

Diseminasi dihadiri oleh 44 orang peserta terdiri dari pegawai BBPPOM di Denpasar, dosen dan mahasiswa Universitas Udayana (Unud) dan Universitas Mahasaraswati (Unmas). 

Kaprodi Rekayasa Nanoteknologi Prof Dr Retno Sari Apt, mengatakan, diseminasi kali ini merupakan yang kedua setelah tahun lalu dilaksanakan di BBPOM di Pontianak, Kalimantan Barat. 

Dia mengatakan, diseminasi penelitian ini diharapkan dapat membantu pengujian maupun analisis rutin yang dilakukan di BBPOM sebagai sensor antibiotik maupun pemanis buatan. 

“Sensor nanoteknologi memiliki keunggulan dibandingkan dengan metode konvensional yang membutuhkan instrumen-instrumen yang rumit,” ujar guru besar bidang farmasi ini. 

Retno menambahkan, dengan mengundang akademisi dari Unud dan Unmas pihaknya juga berharap ada kolaborasi di masa depan untuk mengembangkan penelitian nanoteknologi ini. 

Kepala BBPOM di Denpasar I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, menyambut baik adanya diseminasi teknologi nanoteknologi yang menurutnya menambah wawasan terkait ilmu yang sedang berkembang di bidang sensor.

“Peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat aktif dan antusias melihat adanya perkembangan sensor berbasis nanoteknologi yang belum diketahui sebelumnya,” kata Aryapatni. 7 a 

Komentar