Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan Masih Tinggi
Dinas P2KBP3A Buleleng Bentuk Program Puspaga
SINGARAJA, NusaBali - Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Buleleng nampaknya masih cukup tinggi. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P2KBP3A) Buleleng mencatat ada 34 kasus hingga pertengahan tahun 2024. Para pihak diharapkan terlibat dalam pencegahan untuk menekan agar kasus tidak bertambah.
Kepala Dinas P2KBP3A Buleleng, Nyoman Riang Puspaka mengakui saat ini kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Buleleng masih cukup tinggi. Hal itu pun, memerlukan perhatian serius dan tindakan segera. Untuk menurunkan kasus yang terjadi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemkab Buleleng harus ikut terlibat untuk melakukan pencegahan.
Selain itu, dalam pencegahannya juga harus melibatkan tokoh masyarakat dan pemuka agama. “Kami meminta agar semua program yang bertujuan mencegah kekerasan ini dimaksimalkan. Jika dampaknya belum dirasakan, kami akan fokus untuk meningkatkan efektivitasnya,” ujar Riang, dalam rapat koordinasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Selasa (23/7) di Kota Singaraja.
Riang Pustaka menyebut, selain menangani kasus yang terjadi, Pemerintah Daerah juga berkomitmen mencegah munculnya kasus baru. Pencegahan dilakukan dengan memberikan sosialisasi ke sekolah dan desa, terutama di lokasi-lokasi yang rentan terjadi kasus. Pemberian sosialisasi dan edukasi itu pun dilakukan secara berkelanjutan.
Selain itu, Dinas P2KBP3A Buleleng membentuk program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Program tersebut akan membantu mengurangi stres mental yang dialami keluarga. Dimana dalam program tersebut, menyediakan layanan konseling dengan dukungan dua konselor.
Menurutnya, semakin banyak masyarakat yang mengetahui program tersebut, semakin banyak mental keluarga yang bisa diselamatkan. “Semakin banyak masyarakat yang mengetahui tentang Puspaga, semakin banyak keluarga yang bisa menyampaikan permasalahannya. Ini penting agar tekanan dan masalah mental yang sering menjadi pemicu kekerasan dapat teratasi lebih awal,” kata dia.
Mantan Camat Buleleng ini menambahkan, program Puspaga juga bisa diakses secara daring. Sehingga masyarakat lebih mudah untuk mengakses program tersebut. Dengan adanya program tersebut, diharapkan bisa membantu mengurangi tingkat stres dan mencegah terjadinya kasus kekerasan di masyarakat, terutama pada kasus kekerasan perempuan dan anak.7 mzk
Komentar