Forum Komunikasi DAS Pakerisan Sampaikan Aspirasi ke DPD RI
GIANYAR, NusaBali - Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan menyampaikan aspirasi kepada anggota DPD RI Dapil Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa (23/7).
Forum mengungkapkan kondisi DAS Pakerisan sangat membutuhkan perhatian. Sekretaris Forum Komunikasi DAS Pakerisan Ir Ida Bagus Sukarya menjelaskan, DAS Pakerisan adalah salah satu daerah aliran sungai yang tercakup dalam satuan wilayah pengelolaan DAS Oos. Merupakan DAS lintas Kabupaten Bangli (hulu) dan Kabupaten Gianyar (hulu, tengah, dan hilir).
Wilayah DAS Pakerisan memiliki luas total 9.091,89 hektare secara administrasi terletak di Kabupaten Bangli seluas 1851,83 hektare (20,31%) dan Gianyar seluas 7240,06 hektare (79,63%). Di Kabupaten Bangli Kecamatan Kintamani seluas 561,00 hektare dan Kecamatan Susut seluas 1290,83 hektare. Di Kabupaten Gianyar meliputi Kecamatan Blahbatuh seluas 2493,46 hektare, Kecamatan Gianyar seluas 2801,62 hektare, dan Kecamatan Tampaksiring seluas 1944,98 hektare.
Isu srategi yang mengemuka pada DAS Pakerisan antara lain aliran fungsi lahan dan pembangunan fasilitas pariwisata (hotel dan vila) pada sempadan sungai atau jurang. Degradasi hutan dan lahan, galian C tanpa izin, penebangan kayu di daerah yang terjal, serta erosi tanah dan longsor. Pembuangan sampah dan limbah ke sungai. Rendahnya pemahaman masyarakat serta rendahnya pendapat dan partisipasi masyarakat dalam pengelolahan DAS. Rusaknya bangunan irigasi. Kelembagaan yang belum terkoordinasi yang berpotensi menimbulkan konflik antar lembaga. Belum optimalnya pemanfaatan kearifal lokal dalam pengelolaan DAS.
“Adanya isu-isu tersebut memerlukan upaya pengelolaan DAS Pakerisan yang terintegrasi didasarkan atas prinsip satu sungai, satu perencanaan dan satu pengelolaan serta terintegrasi di antara berbagai sektor dan para pemangku kepentingan serta menerapkan falsafah Tri Hita Karana untuk mewujudkan DAS Pakerisan yang lestari dan masyarakat yang sejahtera,” ujar IB Sukarya. Dari pertemuan tersebut, Forum DAS Pakerisan menyampaikan aspirasi perlunya gerakan penanaman bambu. Utamanya jenis bambu tabah yang telah dirintis 8 tahun lalu di beberapa lokasi Kabupaten Gianyar dan akan dilanjutkan penanaman di hulu DAS Pakerisan serta akan dikembangkan turunan olahan bambu (rebung bambu, teh bambu, arang bambu, dan lain-lain).
Diperkuat dengan pengelolaan sampah sistem Griya Luhu Digital yang telah mendapat pengakuan nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup RI serta kerja sama dengan Pemkab Gianyar. Adanya penguatan kelembagaan subak melalui koordinasi subak gede dalam satu daerah irigasi dan kondinasi subak agung dalam satu daerah aliran sungai yang akan diawali dari DAS Pakerisan. “Subak gede dan subak agung hingga saat ini belum didaftarkan oleh Dinas Kebudayaan, Dinas Pertanian, maupun Dinas Pemajuan Masyarakat Adat. Melalui kesempatan ini juga dimohonkan agar difasilitasi untuk mendapat pengakuan dan dukungan logistik/BKK,” terang IB Sukarya. 7 nvi
Komentar