‘Melukat’ Kian Jadi Trend Wisatawan
DENPASAR, NusaBali - Melukat-pembersihan jiwa dengan sarana mandi atau keramas pada pancoran atau mata air semakin jadi trend kalangan wisatawan, terutama wisatawan manca negara (wisman).
Lokasi tempat melukat pun ditelusuri wisman. Salah satunya Pura Tirta Tadah Uwuk, di Desa Adat Umanyar, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan. Seperti Rabu(24/7) serombongan wisman asal Belgia, datang dan melakukan ritual melukat.
Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Kabupaten Klungkung, yang memandu wisman asal Belgia tersebut menuturkan, wisata tirta, khususnya ‘merupakan’ kearifan lokal yang menarik minat wisman. “Kita di Klungkung, banyak punya tempat- tempat pengelukatan,” ungkapnya.
Selain Pancoran Tadah Uwuk di Desa Nyalian, di desa lainnya juga ada. Diantaranya di Desa Aan, masih di Kecamatan Banjarangkan, kemudian di Desa Manduang, Kecamatan/Kabupaten Klungkung. “Juga ada di tempat- tempat lain,” ungkapnya.
Menurut Malendra, melukat atau purification dalam bahasa asing, memang salah satu yang menarik wisatawan. Kata dia, wisatawan yang datang ke Bali, tak semua ingin menikmati daya tarik atau atraksi wisata seperti tarian, musik dan lainnya. Namun juga ada yang ingin mencari ketenangan, kedamaian melalui ritual seperti melukat.
“Karenanya tempat- tempat pengelukatan banyak didatangi wisatawan. Mereka ingin merasakan sensasi dan suasananya,” terangnya. “Itulah antara potensi wisata, khususnya desa wisata,” jelasnya.
Forkom Dewi Klungkung, kata Malendra, akan selalu melakukan sinergitas untuk memperkenalkan potensi tersebut ke luar. Salah satunya dengan mengajak maupun memandu wisman ke lokasi pengelukatan k17.
Komentar