Kinerja Dunia Usaha Triwulan Tetap Kuat
Permintaan Masyarakat Terjaga
Bank Indonesia
GA Diah Utari
Dunia Usaha
Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)
Nilai Tukar Petani (NTP)
DENPASAR, NusaBali - Kinerja kegiatan dunia usaha di Bali pada triwulan II 2024, tetap kuat. Hal tersebut berdasarkan survei kegiatan dunia usaha (SKDU) oleh Bank Indonesia. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Agung/GA Diah Utari menyampaikan, Rabu (24/7).
“Kegiatan usaha di Bali masih tumbuh seiring dengan terjaganya permintaan masyarakat, khususnya terkait aktivitas pariwisata,” jelasnya.
Hal itu seiring dengan cukup banyaknya hari libur dan cuti bersama dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, Kenaikan Isa Al Masih, Waisak dan Idul Adha, serta dimulainya periode libur sekolah pada bulan Juni.
SKDU sendiri adalah survei triwulanan yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kondisi keuangan dunia usaha, memberikan indikasi arah perkembangan perekonomian, serta menyediakan informasi tentang ekspektasi pelaku usaha terhadap perkiraan inflasi.
Pelaksanaan SKDU di Provinsi Bali dilakukan terhadap 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Bali dan mewakili 17 kategori lapangan usaha.
“Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha di Provinsi Bali tetap kuat pada triwulan II 2024,” ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Agung/GA Diah Utari menyampaikan, Rabu(24/7).
Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 40,60% meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 43,55%.
Dikatakan kegiatan usaha di Bali masih tumbuh seiring dengan terjaganya permintaan masyarakat, khususnya terkait aktivitas pariwisata.
Menurut GA Utari, hasil SKDU Bali juga lebih tinggi dibandingkan dengan SKDU yang dilakukan secara nasional.
GA Diah Utari mengatakan kinerja SKDU Provinsi Bali ditopang beberapa Lapangan Usaha (LU) yang meningkat, antara lain Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dan Transportasi dan Perdagangan. Peningkatan LU menyusul meningkatnya aktivitas pariwisata dengan banyaknya periode HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) termasuk Idul Fitri di triwulan II 2024.
Kemudian LU Konstruksi seiring dengan dimulainya proyek-proyek terutama milik pemerintah pada triwulan II 2024. Sedangkan LU Pertanian sedikit melambat meski triwulan II 2024 merupakan periode panen, tapi tidak disertai dengan harga jual yang baik.
Hal yang juga terkonfirmasi dari data Nilai Tukar Petani (NTP) khususnya pada tanaman pangan yang turun ke level di bawah 100 sepanjang triwulan II yang artinya indeks yang diterima petani lebih kecil dari indeks yang dibayar petani.
Selain itu, kapasitas produksi terpakai oleh dunia usaha di Provinsi Bali pada triwulan II 2024 sebesar 77,93%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu 75,63%.
Penggunaan tenaga kerja mengalami fase kontraksi, sementara kondisi keuangan dunia usaha membaik secara kesuluruhan. Terutama pada aspek likuiditas dan rentabilitas (kemampuan perusahaan untuk mencetak laba). Dimana masing-masing sebesar 73,08% dan 20,38%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan I 2024 sebesar 21,32% dan 19,38%. K17.
Komentar