Semester I, Capaian Retribusi di Tabanan Rendah
Kepala Bakeuda Tabanan
I Wayan Kotio
BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)
Pemkab Tabanan
APBD Perubahan
Capaian pendapatan retribusi masih rendah, namun pajak daerah dari BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) menyumbang tertinggi.
TABANAN, NusaBali
Capaian retribusi daerah Pemkab Tabanan pada semester I atau Januari - awal Juli 2024, rendah. Saat ini tercatat baru Rp 7.987.924.408 dari target Rp 18.822.778.900 atau baru terealisasi sekitar 42,44 persen.
Faktor penyebab rendahnya capaian retribusi ini salah satunya adanya retribusi yang tidak bisa dipungut karena aturan pusat. Retribusi dimaksud, uji KIR di Dinas Perhubungan Tabanan.
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan I Wayan Kotio mengakui capaian retribusi masih rendah. Karena ada potensi retribusi yang tidak boleh dipungut sesuai aturan pusat.
"Karena adanya aturan seperti ini, jadi dalam APBD Perubahan nanti akan diturunkan targetnya. Karena jelas-jelas memang tidak bisa dipungut. Jadi itu yang akan mempengaruhui capain masih rendah," akunya.
Kendatipun demikian, Kotio masih optimis untuk pendapatan retribusi bisa mendekati target. Sebab masih ada waktu untuk mengejar sampai akhir Desember 2024. ‘’Ini juga masih ada waktu, mudah-mudahan bisa mengejar target. Selain itu juga pajak yang lain juga sudah banyak yang memenuhi target. Semoga pajak ini bisa menutup kekurangan dari retribusi," harapnya.
Meskipun capaian pendapatan retribusi masih rendah, namun pajak daerah dari BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) menyumbang tertinggi. Baru satu semester dari target Rp 100.800.000.000 sudah mencapai Rp 74.656.663.325 atau terealisasi 74,06 persen. Salah satu penyebab pajak BPHTB ini bisa melampui target karena meningkatnya transaksi jual beli tanah di Tabanan.
"Mungkin ini banyak investor yang datang ke Tabanan. Hal ini kemungkinan penyebabnya tingginya transaksi jual beli tanah. Paling banyak transaksi jual beli ini ada di Kecamatan Kediri bagian selatan dan Kecamatan Kerambitan selatan," terangnya.
Dengan tingginya capaian khusus BPHTB, jelas Kotio, dalam APBD Perubahan 2024 praktis target pendapatan ini akan dinaikkan. Dengan harapan bisa kembali melampui target.
Saat itu, tahun 2024 PAD Tabanan ditarget mencapai Rp 576.962.785.630. Sementara untuk tahun 2025 ditarget Rp 698 miliar.7des
Komentar