Bawaslu Tabanan Temukan Pemilih Jauh dari TPS

Selain menemukan Pantarlih tidak melaksanakan coklit sesuai prosedur, Bawaslu juga menemukan sejumlah pemilih yang tinggal berjauhan dari TPS (tempat pemungutan suara).

Temuan tersebut ditemukan Bawaslu di Banjar Bendul, Desa Jegu, Kecamatan Penebel, dan Banjar Bada Gede, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat. Jarak rumah ke TPS itu sejauh 2 kilometer.

Ketua Bawaslu Tabanan, Ketut Narta, mengatakan temuan pemilih yang jauh dari TPS ini dikhawatirkan akan menyebabkan mereka golput karena pemilih tersebut telah berusia lanjut.

"Idealnya kan TPS-nya dipindah, memungkinkan tidak usia 80 tahun itu ke TPS," ujarnya saat menggelar jumpa pers dengan awak media di Tabanan pada Kamis (25/7).

Terkait dengan kondisi tersebut, dia pun bakal menyampaikan ke KPU Tabanan agar pemilih tersebut bisa terakomodir. "Kami akan sampaikan biar tidak terjadi golput," imbuhnya.

Selain itu, Bawaslu Tabanan dalam patrolinya juga menemukan adanya sebelas kepala keluarga (KK) yang sudah menjalani coklit namun belum mendapatkan stiker dan surat terdaftar sebagai pemilih. Temuan ini diperoleh di tiga kecamatan, yakni Tabanan, Baturiti, dan Kerambitan.

Berikutnya, Bawaslu menemukan adanya Pantarlih yang tidak mencoklit secara langsung terhadap dua orang KK di Kecamatan Baturiti. Terhadap hal tersebut, jajaran pengawas telah melakukan saran perbaikan kepada Petugas Pantarlih maupun kepada PPK dalam bentuk naskah dinas maupun secara lisan.

“Ada juga pemilih disabilitas yang belum memiliki KTP elektronik. Datanya sudah kami sampaikan ke Disdukcapil untuk ditindaklanjuti,” imbuh anggota Bawaslu Tabanan, Ni Putu Ayu Winariati.

Dengan temuan-temuan ini, Bawaslu Tabanan berharap agar KPU Tabanan segera menindaklanjuti dan memperbaiki segala permasalahan yang ada, sehingga dapat memastikan hak pilih masyarakat terjamin dan Pilkada Tabanan berjalan lancar.7des