Bawa Kabur Truk, Bule Inggris Dideportasi
MANGUPURA, NusaBali - Seorang Warga Negara Asing (WNA) yang sempat viral karena membawa kabur truk ke kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai beberapa waktu lalu akhirnya dideportasi oleh petugas Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Ngurah Rai.
Pria berinisial DAAH, 50, itu dideportasi ke London pada Senin (22/7) lalu. Selain dideportasi, WNA berkewarganegaraan Inggris itu juga dimasukkan dalam daftar cekal.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Rumah Detensi Imigrasi Denpasar Gravit Tovany Arezo, mengatakan pendeportasian terhadap DAAH dilakukan melalui Bandara Ngurah Rai pada Senin malam. Selain dideportasi, WNA yang sempat viral karena aksinya itu juga dimasukkan dalam daftar cekal.
“Selama proses pendeportasian, yang bersangkutan dikawal oleh petugas imigrasi. Untuk nama WNA itu juga dimasukkan dalam daftar cekal sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Tapi keputusannya dari Dirjen Imigrasi,” jelasnya pada keterangan pers yang diterima Kamis (25/7) malam.
Gravit lebih lanjut menjelaskan, pendeportasian terhadap DAAH itu berdasarkan Surat Permintaan Deportasi yang dikeluarkan oleh Polsek Kuta Utara, sebagai akibat keterlibatan DAAH pada sebuah kasus pencurian di daerah Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara pada 9 Juni 2024. Pada saat itu, pria yang masuk Bali menggunakan Visa on Arrival (VoA), membawa kabur mobil truk dan mengemudi secara ugal-ugalan di jalan raya hingga menabrak sejumlah rambu lalu lintas dan meresahkan pengendara lainnya.
“Aksi WNA itu terhenti sampai di Bandara Ngurah Rai. Kemudian di sana yang bersangkutan diamankan oleh warga dan petugas. Baru setelah itu diserahkan ke Polsek Kuta Utara untuk pemeriksaan lanjutan,” jelas Gravit.
Dari pemeriksaan di Polsek Kuta Utara, DAAH mengaku berhalusinasi dan paranoid saat hendak berangkat ke Bandara Ngurah Rai. DAAH berusaha menghentikan sejumlah taksi, namun tidak ada satu pun yang berhenti, karena kondisi emosi yang tidak stabil, akhirnya DAAH memutuskan untuk mencuri truk dan mengemudikan mobil itu hingga ke area bandara.
“Dari pengakuan yang bersangkutan, kehabisan obat. Saat datang berlibur, yang bersangkutan sebetulnya sudah menyiapkan kebutuhan obatnya itu, tapi saat seminggu akhirnya obat habis dan kondisi yang bersangkutan memburuk,” jells Gravit. 7 ol3
Komentar