Harga Bahan Baku Betutu Meningkat, Permintaan Melonjak Sambut Tumpek Landep
BANGLI, NusaBali - Bertepatan dengan Tumpek Landep yang jatuh pada Saniscara Kliwon Uku Landep, permintaan ayam keren atau betutu meningkat.
Makanan tradisional khas Bali ini dipakai untuk kelengkapan sarana upakara. Di tengah permintaan yang tinggi, harga bahan baku ayam betutu pun mengalami lonjakan.
Pedagang ayam betutu, Anak Agung Anom mengatakan serangkaian Tumpek Landep jumlah pesanan ayam betutu meningkat. Hari biasa pesanan ayam betutu kisaran 10- 20 ekor. “Pesanan sudah masuk sejak dua hari jelang Tumpek Landep, total jumlah pesanan yang masuk sekitar 175 ekor,” ungkapnya, Sabtu (27/4).
Menurut Agung Anom, meningkatnya pesanan justru dibarengi dengan naiknya harga bahan baku terutama ayam dan cabai rawit. Untuk ayam merah super harga sebelumnya Rp 50.000 - Rp 60.000 per ekor naik menjadi Rp 75.000 per ekor.
Informasi yang didapat naiknya harga ayam karena ada pembatasan mengeluarakan ayam dari kandang. Di samping itu bertepatan Tumpek Landep permintaan ayam cukup tinggi sehingga mempengaruhi harga.
Lanjutnya, harga bumbu terutama cabai alami peningkatan yang cukup siginifikan, bahkan kini harga cabao di pasaran mencapai Rp 80.000 per kilogram. Naiknya harga cabai sedikit tertolong dengan turunya harga bumbu jenis bawang merah. Harga bawang merah sebelumnya Rp 40.000 per kilogram kini Rp 20.000 per kilogram. Untuk mengolah ayam keren atau betutu menggunakan 10 jenis rempah/bumbu dapur. "Walaupun harga ayam naik, kami tidak sampai menaikkan harga. Ayam betutu dibandrol dengan harga Rp 130.000 per ekor," sebutnya.
Agung Anom membedakan ayam betutu dengan keren dibedakan dari bungkusnya. Ayam keren dibungkus dengan pelapah daun pinang, sedangkan betutu biasanya tidak dibungkus. Harga keren jenis ayam yakni Rp 140.000 per dan jenis bebek Rp 150.000 per ekor. 7esa
Komentar