Hikmah dari Kegagalan Bali United di Piala Presiden
Wajib Perkuat Mental Hadapi Liga 1
Kami sudah memperbaiki kesalahan dari laga pertama hingga ke pertandingan ini. Komposisi pemain juga bagus dan mudah-mudahan di Liga 1 berbicara banyak dan berbeda dengan Piala Presiden.
DENPASAR, NusaBali
Kemenangan pada laga terakhir Piala Presiden 2024 harus sebagai modal untuk memperkuat mental menatap musim kompetisi Liga 1 Indonesia 2024/2025. Demikian diungkapkan bek muda Bali United Komang Tri Arta Wiguna, mengambil hikmah kegagalan timnya di Piala Presiden, di Denpasar, Sabtu (27/7).
Ya, usai kalah dalam dua kali laga awal dan akhirnya meraih kemenangan membuat mental Skuad Serdadu Tridatu kembali termotivasi menatap Liga 1
Pada laga ketiga di turnamen pramusim itu, Komang Tri Arta kembali merumput perdana bersama skuad Serdadu Tridatu usai menjalani masa peminjaman di Nusantara United FC. Pada laga tersebut, Komang Tri menjaga lini pertahanan dari ancaman Persija Jakarta yang dapat dikalahkan dengan skor 3-0.
Meski menang, tiga poin yang diraih Bali United tidak cukup untuk membawa klub melangkah ke semifinal Piala Presiden 2024. Komang Tri dkk hanya di peringkat ketiga grup, di bawah Persija dengan 4 poin sebagai runner up Grup B dan Arema FC (7 poin) menjadi juara grup.
“Bukan hal yang mudah bagi saya kembali dari masa peminjaman untuk bermain dengan tim ini. Laga kali ini saya bisa tampil dan bersyukur dengan hasil yang diraih tim,” kata bek asal Desa Madenan, Singaraja itu.
Kompetisi Liga 1 2024/2025 dijadwalkan mulai berlangsung pada 9 Agustus, kembali menerapkan babak reguler 34 pekan pertandingan.
Sementara itu, Asisten Pelatih Kepala I Gde Mahatma Dharma menjelaskan saat ini tim pelatih sedang mematangkan persiapan menjelang Liga 1 Indonesia 2024/2025.
“Kami sudah memperbaiki kesalahan dari laga pertama hingga ke pertandingan ini. Komposisi pemain juga sudah bagus dan mudah-mudahan di Liga 1 nanti berbicara banyak dan berbeda dengan turnamen kali ini (Piala Presiden),” kata coach Dede, panggilan akrab I Gde Mahatma Dharma
Di laga lawan Persija, Dede menggantikan peran pelatih kepala Stefano ‘Teco’ Cugurra, yang terkena akumulasi kartu kuning. Dede pun menjelaskan ada perbankan signifikan dari gaya permainan Bali United saat menghadapi Persija.
"Ini berbeda ketika kami melawan Arema FC dan Madura United. Saat itu banyak peluang dan belum ada faktor keberuntungan. Sekarang, kami bermain bagus. Bisa cleansheet lawan Persija. Meskipun ada kartu merah Brandon Wilson, kami di pertandingan tadi bisa bermain lebih bertahan lagi," terang Dede.
Dia pun ikut mengomentari kritikan suporter Bali United. Saat laga lawan Persija, suporter Bali United, North Side Boys 12 (NSB12), meminta Teco untuk mundur dengan chant "Putus, Putus, Putus kontraknya, Putus kontraknya sekarang juga," kata Dede.
Namun Dede menilai Teco adalah pelatih yang bagus. Situasi dalam Tim pun saat ini cukup kondusif. Dia sendiri sebagai asisten pelatih mendukung Teco, karena dia melihar tidak ada pelatih yang hattrick juara.
"Dibilang gaya monoton, tapi kok bisa juara? Sekarang Bali United memperlihatkan permainan dengan dominasi tinggi. Kualitas pemain juga mempengaruhi dan kami percaya dengan Coach Teco," tutup I Gde Mahatma Dharma. *
1
Komentar