Rare Angon Kembali Serbu Pantai Padanggalak
Semarakkan Pelayang Badung Kite Festival (PBKF) #2
Pelayang Badung Kite Festival #2
rare angon
Layangan
Pantai Padanggalak
Pelayang Badung
Baladitya Abhinaya
DENPASAR, NusaBali - Seribuan layang-layang kembali semarakkan langit Bali dalam gelaran Pelayang Badung Kite Festival (PBKF) #2 yang berlangsung dari 26-28 Juli 2024 di Pantai Padanggalak, Kesiman, Denpasar Timur, Kota Denpasar.
Sebanyak 1.850 layang-layang tradisional berbagai jenis mengikuti festival yang digelar untuk kedua kalinya ini.
Ketua Sekaa Pelayang Badung sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara gelaran Pelayang Badung Kite Festival (PBKF) #2, I Gusti Agung Andra Sanjaya menjelaskan acara ini diikuti oleh 1.850 layang-layang yang digelar selama tiga hari. Jumlah peserta meningkat signifikan dibandingkan saat festival pertama, yaitu 1.457 peserta. “Untuk peserta dari seluruh Bali mulai dari yang paling dominan Tabanan, Denpasar, Badung, Gianyar, Klungkung dan Bangli, untuk Karangasem dan Jembrana juga sudah mulai ada perwakilan tahun ini,” ujar Agung Andra ditemui di sela-sela acara, Minggu (28/7).
Festival ini menampilkan berbagai lomba layang-layang tradisional Bali, seperti Bebean, Janggan, Pecukan, dan Kuwir. Selain itu, terdapat lomba Kober Rare Angon, Lomba Pindekan Bali, dan Lomba Video Dokumenter, serta Lomba Reel Instagram yang semakin memeriahkan acara. Terdapat juga tabuh baleganjur yang mengiringi perlombaan menambah semarak festival ini.
Selain itu, untuk kategori Pindekan diikuti oleh 85 peserta dengan fokus pada kualitas dan ruang bermain yang memadai. Lomba Kober diikuti oleh 10 peserta dengan ukuran minimal 2x3 meter hingga maksimal kebat kober. Pada Jumat (26/7), segmen khusus untuk layangan plastik kategori anak-anak hingga remaja, sementara Sabtu (27/7) dan Minggu (28/7) dikhususkan untuk layangan big size untuk remaja dan dewasa.
Tema festival tahun ini adalah ‘Baladitya Abhinaya’ yang berarti kumpulan cahaya dan semangat para pemuda. PBKF bertujuan untuk mengarahkan kreativitas para pemuda Bali dalam melestarikan tradisi layang-layang agar tidak punah "Kami ingin mengarahkan para pemuda untuk berkreativitas melalui komunitas ataupun banjar, serta melestarikan tradisi Bali ini agar tidak punah," imbuhnya. Agung Andra berharap agar para peserta dapat berkompetisi dengan sengit dan menyerukan semangat kekeluargaan.
"Harapan kami agar para rare angon mengikuti aturan lomba seperti yang sudah kita sepakati, dan kita sebagai rare angon yang berteman dengan alam harus menjaga kebersihan lingkungan. Mari kita tunjukkan bahwa rare angon ini adalah aktivitas positif dan bisa memberikan value bagi generasi muda," tandas Agung Andra. Festival ini juga diharapkan dapat mengangkat nilai tradisi Bali dan menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Pantai Padang Galak dipilih karena memiliki angin yang stabil yang langsung berhembus dari Nusa Penida, serta memiliki kapasitas ruang yang memadai, sehingga memungkinkan para peserta untuk bermain layang-layang dengan optimal.
Salah satu peserta Ngurah Agung mengungkapkan rasa syukur diberikan kesempatan dan wadah untuk para pencinta layangan berkumpul dan menyerukan hobi mereka secara bersama-sama. Festival ini merupakan kali keduanya dia berkompetisi di sini. “Saya dan teman-teman berterimakasih kepada penyelenggara dan support pemerintah dalam acara ini, tentunya senang bisa bermain, ketemu dan beradu dengan teman-teman dari daerah lain,” ucapnya. 7 cr79
Komentar