Meru Tumpang 11 Pura Pengubengan Miring
Lokasi Pura Pengubengan Besakih yang rawan rusak diterjang angin kencang. Karena posisinya di tempat terbuka, terpisah dengan kompleks pura lainnya di Pura Besakih.
AMLAPURA, NusaBali
Meru tumpang solas (tingkat 11) di Pura Pengubengan Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, dalam posisi miring. Sebab, bagian tiang penyangganya telah keropos sehingga pangempon menyangga bangunan ini menggunakan bambu petung.
Miringnya palinggih meru, linggih di Ida Bhatara Naga Taksaka, akibat diterjang angin kencang, sekitar dua bulan lalu. "Akibat diterjang angin kencang, menyebabkan tiang meru lepas, agar tidak roboh kami menyangga dengan bambu petung," jelas Jero Mangku Nyoman Artawan, pamangku di Pura Pengubengan Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (28/7).
Terkait, miringnya meru tumpang solas, katanya, telah dilaporkan ke pangempon Pemkot Denpasar, dan diagendakan akan dilakukan perbaikan, Februari 2025. Kondisi meru tumpang solas itu, lanjut Jero Mangku Nyoman Artawan, karena tiang di bagian dalam bangunan retak. Kondisi bangunan bale panggungan, juga miring. Sebelumnya, bale pesandekan di Pura Pengubengan roboh diterjang angin kencang, bale bertiang 8 itu yang ambruk terjadi, 19 Oktober 2019.
Lokasi Pura Pengubengan Besakih yang rawan rusak diterjang angin kencang. Karena posisinya di tempat terbuka, terpisah dengan kompleks pura lainnya di Pura Besakih. Lokasinya, di hulu Pura Penataran Agung Besakih, yang merupakan jalur menuju Pura Tirta Pingit. Jro Mangku Nyoman Artawan mengatakan, Ida Bhatara Hyang Naga Taksaka yang berstana di Pura Pengubengan, yang mana fungsinya menjaga keseimbangan udara, agar tidak tercemar dari polusi, dan gas beracun.
Pura Pengubengan Besakih itu lokasinya paling di atas di antara tiga pura linggih Ida Bhatara Naga, Pura Bangun Sakti linggih Ida Bhatara Naga Ananta Boga, dan Pura Goa Raja linggih Ida Bhatara Naga Basuki.
Di Pura Goa Raja Besakih sendiri merupakan stana Ida Bhatara Naga Basuki, sebagai penjaga keseimbangan air agar tidak tercemar dari racun. Sedangkan Ida Bhatara Ananta Boga menjaga keseimbangan unsur api, agar semesta tidak kekeringan dan tidak gersang sehingga kesuburan struktur lahan tetap terjaga, dan Ida Bhatara Naga Taksaka menjaga keseimbangan udara agar tidak cemar, dan tidak polusi.
Di Pura Pengubengan itu, usai menggelar pujawali, Purnama Kasa, Saniscara Pon Sinta, Sabtu (20/7). Pujawali di Pura Pengubengan, empat kali setahun, Pujawali Buda Wage Kelawu (tiap 210 hari) sebanyak 2 kali setahun, upacara pamarisudha Bumi, dan upacara Ida Bhatara Turun Kabeh, tiap Purnama Kadasa
Pura Pengubengan diyakini sebagai tempat menyucikan, tiga dunia, Bhur Loka, Bhuah Loka dan Sah Loka. Koordinator pamangku di Pura Besakih Jero Mangku Gede Artayasa membenarkan meru tumpang solas di Pura Pengubengan, miring. "Miringnya sudah lama, sekitar 2 bulan," katanya.
Di Pura Pengubengan hanya ada tiga palinggih, yakni sanggar agung, meru tumpang solas, dan bale papelik, sedangkan bangunan penunjang lainnya, piyasan, bale sekenem, bale panggungan, candi bentar dan panyengker.7k16
1
Komentar