Perubahan Strategi Kunci Kalahkan Malaysia
Indra Sjafri Belum Pastikan Cedera Alfharezzi Buffon
Piala AFF U-19 sangat penting untuk membentuk tim sebelum menatap turnamen lebih besar seperti Piala Asia U-20 2025 dan Piala Dunia U-20 2025
SURABAYA, NusaBali
Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri mengungkapkan perubahan strategi pada babak kedua sebagai kunci kemenangan 1-0 atas Malaysia U-19 dalam semifinal Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (27/7).
Indra menurunkan dua striker sejak awal, Jens Raven dan Arkhan Kaka dalam formasi 3-5-2 atau 5-3-2.
Formasi ini tak berjalan sesuai rencana sehingga pada babak kedua Indra mengubahnya dengan memasukkan dua sayap cepat Riski Afrisal dan Arlyansyah Abdulmanan untuk menggantikan Arkhan Kaka dan Figo Dennis. Perubahan ini berjalan sesuai rencana karena Indonesia menjadi lebih lancar dalam melancarkan serangan yang akhirnya membuat Muhammad Alfharezzi Buffon memecah kebuntuan pada menit ke-77.
"Kita lihat dari tim analisis kita, para pelatih, ada celah yang bisa dimanfaatkan dimana kita di pinggir. Pada babak pertama kita kalah orang dan setelah itu saya minta asisten pelatih menyiapkan dua winger masuk untuk merubah 3-5-2 menjadi 3-4-3, menarik satu gelandang dan satu striker," kata Indra pada jumpa pers setelah laga.
"Alhamdulillah respon kami dari situasi tersebut berjalan seusai rencana," lanjutnya. Kemenangan ini memutus rekor buruk Indonesia atas Malaysia dalam Piala AFF U-19 yang belum pernah menang sejak turnamen ini digelar pada 2002. "Simpan saja statistik itu. Yang jelas kita bersyukur," kata Indra. Menurut dia, Piala AFF U-19 sangat penting untuk membentuk tim sebelum menatap turnamen lebih besar seperti Piala Asia U-20 2025 dan Piala Dunia U-20 2025.
"Event sepak bola usia muda kan tidak kalah dan menang, itu filosofi sepak bolanya. Tapi kalau sudah bertanding mempertaruhkan Indonesia dengan negara lain ya tidak bisa menggunakan filosofi itu karena harga diri netizen dan harga diri bangsa semuanya, untuk mencapai itu semua bersatu padu," tutupnya.
Sementara terkait laga melawan Thailand di final, Indra Sjafri menyatakan belum bisa berbicara banyak soal seberapa parah cedera kepala Muhammad Alfharezzi Buffon yang menjadi pahlawan kemenangan melawan Malaysia U-19 pada laga semifinal Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (27/7).
Buffon menderita cedera kepala sebelum mencetak gol kemenangan pada menit ke-77 melawan Malaysia saat kondisi kepalanya dibalut perban. Ketika ditanya bagaimana kondisi cedera sang pemain, Indra mengaku belum mengetahui secara pasti selain bek Borneo FC itu yang dibawa ke rumah sakit setelah laga.
"Saya kira untuk cedera, saya tak bisa memberi respons langsung separah apa cederanya, terus bagaimana penanganannya, belum bisa. Mungkin besok pagi setelah sarapan kita baru bisa mengetahui seperti apa," jelas Indra pada jumpa pers setelah laga.
"Tetapi barusan saya dilaporkan sebelum saya hadir ke sini, dia langsung ke rumah sakit untuk menjahit alis dia yang tadi tak sempat dijahit di lapangan dan sekarang sudah dibawa ke rumah sakit," lanjutnya. Pelatih 61 tahun itu berharap cedera Buffon tidak parah. "Saya berharap Buffon aman," katanya.
Ia mengapresiasi dokter tim yang selalu cekatan menangani cedera pemain, seperti saat Welber Jardim yang mampu bermain penuh melawan Malaysia setelah menderita cedera lutut kiri pada laga melawan Timor Leste. "Tim dokter kita canggih banget, soalnya para pemain punya buat recovery satu di tiap kamar ada alatnya, terus juga alat fisio kita cukup bagus dan kemarin kita meyakinkan Welber dengan MRI," ucapnya. "Hasil MRI menyatakan tidak ada masalah, setelah itu dia yakin tidak cedera dan saya mengikutkan dia ke program untuk melawan Malaysia," lanjutnya. 7 ant
1
Komentar