Ria Satu-satunya Perempuan, Wahyu Diminta Melatih Tari
Ria tahun lalu ikut audisi GBN tetapi gagal. Sementara Wahyu diminta melatih tari Bali oleh teman sekamar, wakil Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Bangka-Belitung, dan Maluku Utara.
Wakil Bali di Paduan Suara Gita Bahana Nusantara
JAKARTA, NusaBali
Setiap upacara detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Istana Merdeka Jakarta, tidak hanya personel Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) saja yang berasal dari 34 provinsi. Paduan suara Gita Bahana Nusantara (GBN) juga menampilkan putra dan putri dari seluruh daerah di Indonesia. Di paduan suara GBN, masing-masing provinsi mengirimkan empat wakil, termasuk Bali.
Tahun ini personel GBN Pulau Dewata berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun 2016 lalu komposisinya, dua perempuan dan dua laki-laki. Mereka berada di suara sopran, alto, bass, dan tenor. Namun kali ini, yang terpilih adalah satu perempuan dan tiga laki-laki.
Bahkan dua orang mengisi suara bass, sementara suara alto kosong. Ke-empat personel GBN perwakilan Bali, adalah, Maria Yulia Kurniati Samsulardi (Ria), I Komang Wahyu Prasetya (Wahyu), Gede Bagus Nando Khrisnayana Dwi Susila (Nando), dan I Made Dhima Franshima (Dhima).
Sebagai satu-satunya perempuan yang lolos seleksi di tingkat Provinsi Bali, Ria merasa bersyukur lantaran persaingan untuk melangkah ke tingkat nasional tidak mudah. Ia harus melalui serangkain tes. Mulai dari menyanyi hingga membaca notasi.
“Sebenarnya banyak peserta perempuan ikut audisi, tapi kalah dalam membaca notasi. Saat saya dites dan disuruh membaca notasi, saya lancar membacanya. Ya, bangga juga menjadi satu-satunya perempuan yang mewakili Bali di GBN,” ujar Ria kepada NusaBali di sela-sela latihan di Wisma Kinasih Depok, Jawa Barat, Senin (7/8).
Ria memang suka menyanyi sejak kecil. Kemampuan itu dia peroleh dari orangtuanya yang pandai menyanyi. Ria masuk ke paduan suara Voice of Bali (VoB). Personel VoB kerap lolos seleksi GBN. Tahun 2016 lalu, mahasiswi STIKOM Bali ini pernah mengikuti audisi. Sayang tidak lolos.
Namun kegagalan itu tidak membuatnya patah arang. Dia mencoba lagi di tahun 2017. Hasilnya, dia lolos dan menjadi bagian GBN yang nantinya menyanyi di hadapan presiden, wakil presiden, menteri, dan tamu undangan penting lainnya. Ria mengetahui ada seleksi GBN karena VoB dikirimi proposal dan formulirnya.
Seleksi berlangsung 4 Mei 2017 di RRI Denpasar. Dewan juri berasal dari Bali dua orang, dan satu orang dari Jakarta. Ketika audisi, Ria membawakan lagu Indonesia Pusaka. Pengumuman dilakukan hari itu juga. Begitu pula pembagian suara. Sejak 1 Agustus, Ria dan tiga personel GBN perwakilan Bali menjalani karantina di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat.
Dia satu kamar dengan perwakilan Jambi dan Sulawesi Selatan. Dengan sesama teman sekamar atau personel GBN lainnya, mereka saling cerita tentang daerahnya. Ternyata, lanjut Ria, banyak teman-temannya pernah berlibur ke Bali.
Selama karantina, Ria mengaku, pernah mengalami serak. Saat ini kondisinya sudah membaik dengan istirahat cukup dan memperbanyak minum air. Paduan suara GBN berlatih setiap hari, pagi hingga malam hari. Menurut perempuan kelahiran Denpasar, 5 Juli 1997, ini latihan pagi sampai sore hari dilakukan oleh masing-masing bagian suara. Mereka dilatih oleh satu orang pelatih.
Malam hari, mereka latihan gabungan baik dari suara alto, sopran, tenor, dan bass. “Kami latihan membawakan lagu Hari Merdeka, Dwi Warna, Syukur, Satu Nusa Satu Bangsa, Pancasila Rumah Kita, Bagimu Negeri, Rayuan Pulau Kelapa, dan medley lagu nusantara,” jelasnya.
Hal senada dikatakan I Komang Wahyu Prasetya (Wahyu). Menurut Wahyu, saat karantina mereka berlatih menyanyikan lagu kebangsaan, lagu daerah, dan medley lagu nusantara. Wahyu baru tahun ini mengikuti audisi GBN. Dia mengetahui ada seleksi dari temannya. Ia segera mengikuti audisi pada 4 Mei 2017 lalu di RRI Denpasar.
Ada sekitar 40-an orang mengikuti audisi. Dari 40 itu dipilih empat orang, salah satunya Wahyu. “Ketika audisi saya membawakan lagu Nyiur Hijau. Pengumuman dilakukan hari itu juga. Perasaan Wahyu senang bisa lolos GBN mewakili Bali. Terima kasih kepada semua yang mensupport Wahyu, terutama ibu Wahyu yang selalu memberi semangat dan doanya,” kata Wahyu.
Di karantina, Wahyu satu kamar dengan enam orang. Mereka berasal dari provinsi berbeda-beda. Ada dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Bangka-Belitung, dan Maluku Utara. Mereka saling bicara tentang daerah masing-masing. Teman sekamar juga minta diajari tari Bali. “Saya ajari tarian dasar saja, seperti agem kanan kiri sama sledet dan malpa juga,” jelas Wahyu.
Terkait suara, Wahyu tak menampik suaranya hampir habis. Namun ia langsung melakukan pemulihan. Caranya minum air hangat dan rajin latihan olah vokal namun tidak terlalu berlebihan. *k22
1
Komentar