nusabali

Seorang Pria Tewas Setelah Cekcok dengan Kekasih

  • www.nusabali.com-seorang-pria-tewas-setelah-cekcok-dengan-kekasih

DENPASAR, NusaBali - Seorang pria asal Banjar Dinas Munti Gunung, Kecamatan Kubu, Karangasem diketahui bernama I Nyoman Widhiasa,42, tewas setelah cekcok dengan seorang perempuan berinisial S,35, yang diduga kekasihnya di kamar kos tempat tinggal keduanya di Jalan Pulau Galang Nomor 28, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Minggu (21/7) pagi. Korban dinyatakan meninggal dunia setelah diperiksa di RS Surya Husada, Denpasar.

Pihak keluarga kemudian menduga korban tewas karena dibunuh. Dugaan itu terjadi sebab pada leher korban ditemukan luka bekas jeratan dan cekikan. Merasa janggal melihat kondisi jenazah seperti itu keluarga korban melalui I Nyoman Mertayasa,51, buat laporan ke Polresta Denpasar, Senin (22/7). Menerima laporan tersebut aparat Satreskrim Polresta Denpasar langsung turun ke lokasi TKP untuk melakukan langkah-langkah kepolisian. 

Pada saat itu juga S langsung diamankan, ditetapkan sebagai tersangka, dan ditahan di Rutan Polresta Denpasar. Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi dikonfirmasi, Senin (29/7) mengatakan S ditetapkan tersangka dan ditahan atas dugaan penganiayaan. Sementara terkait dugaan pembunuhan seperti yang diduga oleh pihak keluarga korban masih didalami. S ditetapkan sebagai tersangka dugaan penganiayaan berdasarkan keterangannya sendiri. Kepada polisi S mengaku sebelum korban meninggal dunia keduanya sempat cekcok. Pada saat itu S menempeleng korban dan menarik paksa kalung rantai korban hingga mengakibatkan lehernya (korban) luka. 

"S ditetapkan jadi tersangka dan ditahan bukan atas dugaan pembunuhan, tetapi atas dugaan penganiayaan sesuai pengakuannya sendiri. Dugaan pembunuhan hingga saat ini masih didalami. Mengapa ada dugaan pembunuhan? Karena di TKP saat kejadian hanya ada korban dan pelaku," ungkap AKP Sukadi. Lebih lanjut AKP Sukadi menjelaskan pada saat cekcok itu korban dalam kondisi mabuk berat, sehingga mudah ditempeleng dan ditarik kalung rantainya oleh S. Hingga kemarin tersangka S tidak mengaku melakukan pembunuhan selain menganiaya. 

"Untuk mengetahui apakah korban meninggal karena dibunuh atau tidak, saat ini masih menunggu hasil otopsi jenazah di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar. Selain itu motif penganiayaan yang terjadi pada saat kedua belah pihak cekcok masih dalam pengembangan," lanjut perwira tiga balok di pundak ini. 

AKP Sukadi juga menjelaskan korban diketahui meninggal dunia oleh pihak keluarga setelah Nyoman Mertayasa (pelapor) ditelepon oleh seseorang yang akrab disapa Dek Jung. Saksi Dek Jung ini adalah teman dari adiknya pelapor. Menerima kabar duka itu, Nyoman Mertayasa menghubungi adiknya I Gede Darmawan untuk datang ke RS Surya Husada dan mengurus kepulangan jenazah ke kampung halaman. Pada saat itu pihak keluarga belum buat laporan polisi.

Nah, pada saat jenazah tiba di rumah duka di Munti Gunung, Tianyar, Karangasem sekitar pukul 10.00 Wita pelapor membuka peti jenazah. Pada saat itu pelapor melihat ada yang janggal pada leher korban. "Pelapor curiga ada bekas jeratan dan cekikan pada leher korban. Merasa curiga dengan hal itu kemudian pelapor buat laporan di Polresta Denpasar," ungkap AKP Sukadi.

Peristiwa kematian Nyoman Widhiasa pada, Minggu dinihari itu hanya diketahui beberapa orang tetangga saja. Peristiwa itu baru heboh pada hari berikutnya sekitar pukul 08.00 Wita. Itupun diketahui karena banyak polisi yang datang ke lokasi. Informasi dari tetangga sekitar kemarin siang, bahwa pada saat polisi datang S masih ada di lokasi. 

Tetangga tidak mengenal pasangan ini secara detail. Mereka hanya mengetahui keduanya adalah suami istri dan tidak punya anak. "Kita tidak tahu latar belakang keluarga itu. Kami mengetahui keduanya suami istri karena tinggal bareng. Kami juga tidak melihat mereka punya anak," ungkap salah seorang tetangga ditemui di sekitar TKP kemarin. 

Sementara hasil pantauan di TKP kamar kos yang jadi tempat kejadian itu berada di sebelah barat. Kamar tersebut adalah kamar nomor dua dari sekian banyak kamar kos di sana. Kamar kos tersebut berdasarkan informasi dari tetangga terdiri dari dua kamar. Hingga kemarin pintu kamar kos tersebut dikunci dan dipasangi garis polisi. 7 pol

Komentar